Kamis 23 Jul 2020 19:12 WIB

Orang Tua Percaya Dukun, Apakah Wajib Ditaati?

Islam melarang Muslim percaya terhadap dukun dan paranormal

Islam melarang Muslim percaya terhadap dukun dan paranormal Ilustrasi paranormal dukun
Islam melarang Muslim percaya terhadap dukun dan paranormal Ilustrasi paranormal dukun

REPUBLIKA.CO.ID, Saya sudah menikah selama delapan tahun. Kehidupan kami dimulai dari nol. Siapakah yang harus saya patuhi, suami saya atau ayah saya? Saya sayang kepada keduanya! Suami saya tidak setuju perilaku ayah saya.

Karena, ayah saya suka mengumpulkan harta karun dengan menggunakan orang pintar atau dukun, serta memakai upacara ritual dengan berbagai persyaratan, tetapi katanya atas nama jin Islam. Salah satu syaratnya adalah darah manusia yang dibeli di panti (Palang Merah Indonesia).

Baca Juga

Pertanyaannya: (a) Apakah hukumnya percaya dengan orang pintar atau dukun, tetapi dia berdalih dukun Islam? (b) Doa apakah yang harus saya baca, agar ayah saya sadar? Rumah tangga saya sekarang kurang harmonis dan nyaris berantakan, karena perilaku ayah saya!

(Roro, Bogor).

 

Jawaban pertanyaan disampaikan Prof M Quraish Shihab, sebagaimana dikutip dari Harian Republika: 

a) Seorang Muslim tidak boleh taat kepada siapapun, termasuk kedua orang tua bila dia memerintahkan sesuatu maksiat. Namun demikian, ia tetap harus dihormati dalam batas-batas tertentu, karena betapapun dia adalah orang tua yang menjadi sebab kehadiran anak di pentas bumi ini. Itu dilakukan, sambil mengingatkan kesalahannya.

Sikap suami Anda, yang tidak setuju perilaku ayah anda sangat tepat. Nabi Muhammad SAW tidak merestui kedatangan seorang muslim kepada dukun atau peramal atau yang diistilahkan orang pintar, atau apapun namanya. Bila dia mendatangi dan mempercayainya, maka sholatnya tidak diterima selama 40 hari. (HR Muslim dan Ahmad). 

b) Banyak doa yang dapat anda baca. Antara lain: 

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

"Tuhan kami, ampunilah kami dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya perhitungan/kiamat" (QS Ibrahim: 41). Lalu firman-Nya: 

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari pasangan-hidup kami dan keturunan kami yang menjadi penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa" (QS Al-Furqan: 74). 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement