Selasa 21 Jul 2020 01:30 WIB

Erdogan Lakukan Sidak Perdana ke Hagia Sophia Sejak Konversi

Sidak perdana Erdogan dilakukan sejak konversi Hagia Sophia jadi masjid.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Sidak perdana Erdogan dilakukan sejak konversi Hagia Sophia jadi masjid.  Pemandangan udara dari era Bizantium Hagia Sophia.
Foto: AP Photo/STR
Sidak perdana Erdogan dilakukan sejak konversi Hagia Sophia jadi masjid. Pemandangan udara dari era Bizantium Hagia Sophia.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan mendadak ke Hagia Sophia pada Ahad (19/7) kemarin. Kunjungan tersebut berselang beberapa hari sebelum sholat pertama yang akan diadakan di Hagia Sophia yang kini telah resmi beralih fungsi menjadi masjid.  

Dalam inspeksi singkat tersebut, Erdogan memeriksa proses pengerjaan konversi, dan memberikan gambar kerangka bangunan bagian dalam Hagia Sophia. Diyanet, otoritas agama di negara itu, mengatakan ikon-ikon Kristen akan ditutup selama waktu sholat.  

Baca Juga

Belum dapat dipastikan, apakah Presiden yang disebut pengikis sekularisme itu, akan bergabung dalam perhelatan sholat pertama di Masjid Hagia Sophia pada Jumat (24/7) mendatang bersama 500 jamaah lain.   

Pengadilan tinggi Turki membuka jalan bagi pemerintah untuk melakukan konversi dalam keputusan untuk mencabut status Hagia Sophia sebagai museum. Meski begitu, Dinayet menegaskan, bangunan abad keenam itu telah dan akan terus dibuka untuk semua pengunjung, terlepas dari kepercayaan mereka. 

“Gedung itu akan terus dibuka untuk semua pengunjung di luar jam yang diberikan untuk sholat,” jelasnya yang dikutip di The National, Senin (20/7).   

Situs Warisan Dunia, Unesco dibangun sebagai katedral selama kekaisaran Bizantium tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453. Hingga akhirnya diubah menjadi museum dalam reformasi sekuler oleh pendiri republik modern, Mustafa Kemal Ataturk.  

Tahun lalu, Erdogan mengatakan bahwa status Hagia Sophia sebagai museum adalah sebuah kesalahan yang sangat besar. Pernyataan itu lantas memicu kemarahan orang-orang Kristen dan ketegangan antara musuh-musuh bersejarah dan sekutu NATO, bahkan Uni Eropa dan AS juga mengecam langkah tersebut. 

Disisi lain, Wakil ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) untuk urusan luar negeri, Cevdet Yilmaz, menegaskan bahwa pengalihfungsian kembali Hagia Sophia menjadi masjid tidak akan merusak atau meniadakan warisan sejarah yang terkandung di dalamnya.  

Pada pernyataannya Sabtu (18/7) lalu itu, Yilmaz juga mengatakan, Turki akan dengan hati-hati melindungi warisan sejarah Hagia Sophia dan membuatnya tetap terbuka bagi pengunjung dari semua agama dan bangsa. 

Sumber: https://www.thenational.ae/world/europe/turkey-s-erdogan-visits-hagia-sophia-after-reconversion-from-museum-to-mosque-1.1051649  

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement