Senin 20 Jul 2020 16:12 WIB

Dompet Dhuafa: 70 Persen Pequrban Milenial

Sebanyak 7- persen pequrban berusia 25 hingga 35 tahun

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa melakukan dua kali tahapan quality control terhadap hewan qurban untuk memastikan kualitas.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa melakukan dua kali tahapan quality control terhadap hewan qurban untuk memastikan kualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa menyediakan hewan qurban standar, medium dan premium untuk para pequrban. Berdasarkan data para pequrban yang berqurban melalui Dompet Dhuafa diketahui sekitar 70 persennya dari kalangan milenial.

Ketua Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa, Zainal Abidin Sidiq, mengatakan profil pequrban yang sudah diidentifikasi menunjukan kebanyakan dari mereka berusia 25 tahun sampai 35 tahun. Jadi mereka bisa dikatakan dari golongan milenial atau anak-anak muda.

Baca Juga

"Itu pequrban berusia 25 tahun sampai 35 tahun jumlahnya sekitar 70 persen (dari total jumlah pequrban di Dompet Dhuafa) sampai hari ini," kata Zainal kepada Republika, Senin (20/7).

Menurutnya, kesadaran dan keinginan berbagi dari generasi milenial yang sudah bekerja cukup bagus. Ini hasil dari berbagai lembaga amil zakat (LAZ) yang mempopulerkan qurban sejak dari dulu.

Dompet Dhuafa menyiapkan tiga jenis domba dan kambing untuk para pequrban. Di antaranya hewan qurban standar, medium dan premium. Klasifikasi tersebut dibuat berdasarkan berat badan domba dan kambing yang akan diqurbankan.

"Kami menyiapkan juga jumlah domba dan kambing yang standar dalam jumlah yang sangat banyak dibandingkan domba dan kambing medium dan premium, ternyata domba premium dan medium itu sudah habis lebih dulu," ujarnya.

Zainal mengungkapkan, sekarang gairah berqurban bukan hanya sekadar mencari domba dan kambing yang termurah, tapi mencari hewan qurban yang terbaik. Makanya domba dan kambing yang medium dan premium habis lebih dulu dibanding yang standar, padahal biasanya hewan qurban jenis medium dan premium habis dibeli belakangan.

Ia juga menyampaikan, beberapa lokasi menjadi sasaran penyaluran daging qurban berdasarkan prioritas. Jadi kantong-kantong kemiskinan dan daerah pelosok yang sudah diidentifikasi tim riset Dompet Dhuafa akan menjadi tempat penyaluran daging qurban.

"Karena ada musibah banjir di Masamba (di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan) kami pun melakukan penyembelihan hewan qurban di sana, Karena Dompet Dhuafa salah satu LAZ yang punya cabang di 200 lokasi di seluruh Indonesia, saya kira pemerataan pendistribusian hewan qurban ini menjadi lebih merata," jelasnya.

Zainal menambahkan, karena tahun ini ada pandemi virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia, maka Dompet Dhuafa melaksanakan kurban di Indonesia saja. Seluruh daging qurban didistribusikan di Indonesia. Untuk pendistribusian daging qurban ke luar negeri, tahun ini ditiadakan dulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement