Pembantaian tersebut dilabeli sebagai genosida oleh dua pengadilan internasional. Terjadi pada akhir perang 1992-1995 antara warga Kroasia, Muslim dan Serbia yang menewaskan sekitar 100 ribu jiwa. Sejauh ini, sisa-sisa hampir 6.900 korban telah ditemukan dan diidentifikasi dari lebih dari 80 kuburan massal.
Panglima militer Serbia masa perang Serbia Ratko Mladic yang masih dihormati sebagai pahlawan oleh banyak orang Serbia, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan PBB pada tahn 2017 atas kejahatan perang termasuk genosida Srebrenica. Namun saat ini, dia sedang menunggu keputusan bandingnya. Radovan Karadzic, seorang pemimpin politik perang Serbia Bosnia, juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Den Haag.
Pembantaian Srebrenica adalah satu-satunya episode konflik Bosnia yang digambarkan sebagai genosida oleh komunitas internasional. Sementara bagi Muslim Bosnia mengakui skala kekejaman adalah kebutuhan untuk perdamaian abadi. Bagi sebagian besar orang Serbia, para pemimpin dan orang awam di Bosnia dan Serbia, penggunaan kata genosida tetap tidak dapat diterima.
Menjelang peringatan, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menggambarkan Srebrenica sebagai sesuatu yang tidak seharusnya dan tidak bisa kita banggakan. Tetapi dia tidak pernah secara terbuka mengucapkan kata "genosida". Beberapa ribu orang Serbia dan Muslim hidup berdampingan di Srebrenica, sebuah kota miskin di Bosnia timur dengan hanya beberapa toko di pusatnya