REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjualan sapi untuk kurban pada Idul Adha 1441 Hijriah di Kota Bogor masih rendah. Setelah satu pekan lebih dipasok dari beberapa daerah, sapi yang terjual baru setengah dari penjualan normal di tahun sebelumnya.
“Dulu biasanya minggu pertama bisa terjual 20 sampai 30 ekor, sekarang baru terjual hampir 10 ekor dari saya buka display,” ujar Ari (30), salah satu penjual hewan qurban di Jalan Achmad Adnawijaya, Bogor Utara, Rabu (8/7).
Biasanya, kata Ari, ia memiliki langganan dari kantor-kantor dan instansi-instansi. Mereka biasa membeli sapi dengan berat satu ton lebih yang bisa dibanderol dengan harga 75 juta rupiah. “Sejauh ini baru laku sapi yang 450 sampai 500 kilo, harganya kisaran 25 sampai 26 juta,” papar Ari.
Harga sapi yang dijual Ari di Geopark Farm, pada tahun ini naik sekitar Rp.1 juta. Jika dulu ia menjualnya mulai harga Rp.23 juta hingga Rp.34 juta, dijual mulai harga Rp.25 juta hingga Rp.26 juta. Stok sapi yang dimilikinya diambil dari daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Terkait dengan penjualan domba dan kambing, Ari mengatakan hingga kini belum dilakukan. Menurutnya, kambing maupun domba baru dipasok sekitar dua minggu sebelum hari H. "Belum tau nih kalau untuk penjualan domba dan kambing gimana,” ungkap dia.
Pedagang lainnya, Burhan (38), juga merasakan hal yang sama. Untuk kebutuhan Idul Adha, Burhan telah memasok 100 ekor sapi, yang didatangkan dari Bima, Nusa Tenggara Barat dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Biasanya, kata dia, selama dua pekan pertama penjualan hewan qurban, Burhan bisa menjual sekitar 80 ekor. Kini, ia baru mendapatkan sekitar lima puluh persen dari tahun sebelumnya. “Mungkin orang belum pada mau keluar karena corona. Terkait penjualan turun atau naik, belum bisa diprediksi. Nanti bisa dilihat pas menjelang Idul Adha,” kata Burhan.
Sapi yang dijual burhan memiliki bobot 230 sampai 550 kg. Sapi tersebut dijual dengan harga mulai Rp.14 juta hingga Rp.34juta. Harga ini, menurut dia, masih sama dengan harga tahun lalu.
Karena menjual sapi dengan berbagai pilihan, Burhan meminta pembeli untuk datang melihat langsung calon hewan qurban yang akan dibeli. Meski bisa melakukan pemesanan hewan qurban melalui WhatsApp, Burhan tetap meminta pembelinya untuk datang langsung melihat kondisi hewan yang hendak dibeli.
“Kan nanti dia pilih bobot berapa, kesehatannya gimana, saya minta mereka untuk datang langsung. Jangan sampai mereka komplain di akhir,” kata dia.