REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Relawan tetap melaksanakan penyaluran hewan qurban pada hari raya Idul Adha 1441 H. Bertajuk Obsesi Qurban, Sekolah Relawan menargetkan penyaluran 3.000 hewan qurban.
"Kami hadirkan inovasi alternatif dalam berqurban yang aman serta tepat sasaran dalam program Obsesl Qurban," ujar CEO Sekolah Relawan, Dony Aryanto di kantor Sekolah Relawan, di Kelurahan Beji, Kota Depok, Sabtu (4/7).
Menurut Dony, program Obsesi Qurban hadir sebagai alternatif masyarakat yang ingin berqurban namun khawatir akan ancaman penyebaran Covid-19.
"Jadi, kami hadirkan inovasi-inovasi qurban yang aman dan tentunya tepat sasaran kepada saudara-saudara kita di kota sampai ke pelosok daerah di nusantara," tuturnya.
Dia menjelaskan, bahwa ada beberapa inovasi program Sekolah Relawan pada Idul Adha 1441 H di antaranya adalah Safari Qurban, Sedekah Qurban, Kado Lebaran Qurban, Dapur Raya Qurban, dan Qurban Luar Negeri.
Safari Qurban, pelaksanaan kurban di pelosok daerah yang belum pernah merayakan ibadah qurban sebelumnya. InsyaAllah akan dilaksanakan di Pulau Tunda. Sedekah Qurban merupakan bentuk solidaritas sesama untuk saling membantu saudara muslim yang terobsesi berkurban namun terkendala biaya.
"Seperti contohnya seorang mantan preman yang sudah hijrah menjadi marbot di Cirebon, ingin bermurban namun beIum memiliki uang yang cukup. Jadi, melalui program Sedekah Qurban, kami bersama orang baik Indonesia membantu mereka untuk bisa berkurban," jelas Dony.
Dia menambahkan, untuk Kado Lebaran Qurban yakni memuliakan dan membahagiakan masyarakat dhuafa yang membutuhkan di hari raya ldul Adha. "Jadi, dengan memberi Kado Lebaran Qurban yakni berupa daging hewan qurban, minyak, beras, saus, kecap, santan kemasan, dan bumbu pelengkap," terang Dony.
Project Leader Obsesi Qurban, Ahmad M Syarif melanjutkan, bahwa selanjutnya kita hadirkan juga Dapur Kebaikan Qurban, yakni program solidaritas warga di suatu daerah untuk bersamasama memaknai ibadah qurban yang sesungguhnya.
"Jadi, tak hanya sekadar mendapatkan daging mentah, namun masyarakat juga diberikan olahan daging matang untuk mereka santap bersama kelaurga. Bahkan, juga program Qurban Luar Negeri, menyasar pada saudara-saudara kita di tiga negara konflik dan krisis pangan seperti, Yaman, Uganda, dan Rohingya," paparnya.
Syarif juga menambahkan, bahwa untuk mendukung berjalannya program Obsesi Qurban, Sekolah Relawan menghadirkan ratusan fundraiser muda sebagai public campaigner yang turut membantu dalam menyebarluaskan kebermanfaatan untuk para penerima manfaat yang membutuhkannya.
"Dengan kebersamaan fundraiser muda, Sekolah Relawan menargetkan ada 3-000 hewan qurban yang bisa disalurkan ke 23 wilayah di Indonesia dan pelosok di empat negara tersebut," ucap dia.