Rabu 01 Jul 2020 20:25 WIB

Dompet Dhuafa Luncurkan Program Kebun Pangan Keluarga

Kebun pangan keluarga dibuat untuk mensiasati dampak Covid-19 bagi keluarga

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
Dompet Dhuafa gagas kebun pangan keluarga untuk membangun ketahanan pangan secara mandiri.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa gagas kebun pangan keluarga untuk membangun ketahanan pangan secara mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Ditengah pandemi Covid-19, Dompet Dhuafa (DD) tingkatkan ketahanan pangan keluarga bertajuk Program Kebun Pangan Keluarga yang mulai digulirkan di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok. 

"Awalnya program kebun pangan keluarga ini dilakukan untuk mensiasati kebutuhan pangan bagi keluarga yang terdampak Covid-19 agar bisa memperoleh kebutuhan pangan dasarnya dari halaman rumah sendiri," ujar Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf DD, Bambang Suherman dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (1/7).

Dia mengutarakan, saat Program Kebun Pangan Keluarga yang mulai digulirkan di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok, pihaknya menghadirkan Chef Aiko di tengah-tengah kebun pangan, sebagai rangka mengajak peran masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang kosong menjadi kebun pangan yang produktif, sehingga dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi keluarga. 

"Tidak hanya itu Chef Aiko memberikan tips-tips dalam kegiatan memasaknya dengan bahan-bahan yang mudah di dapat sekitar kebun pangan," ungkap Bambang.

Menurut Bambang, program kebun pangan keluarga merupakan perjalanan DD di tengah pandemi Covid-19 untuk terus menebarkan manfaat ke masyarakat luas, dengan usia yang saat ini akan menginjak 27 Tahun, DD terus memberikan solusi dalam memperbaiki kehidupan di kalangan masyarakat dhuafa.

"Dalam rangka milad 27 tahun DD, saya berharap DD semakin kuat dalam memberikan manfaat tentu saja bagi masyarakat, selalu bisa hadir dalam mengisi kekosongan harapan masyarakat yang dhuafa. Mendapingi masyarakat yang berjuangan dalam memperbaiki prilaku maupun kondisi ekonomi," jelasnya.

Chef Aiko mengatakan, lingkungan lainnya bisa mengambil contoh pemanfaatan lahan kosong untuk dijadikan kebun pangan keluarga. :Meskipun tidak setiap hari, setidaknya 3-4 hari bisa panen untuk melengkapi kebutuhan pangan keluarga. Selain itu keberadaan kebun pangan ini bisa dijadikan lahan bisnis bagi keluarga dalam memutarkan roda ekonomi di tengah new normal," tuturnya.

Retno, warga penggiat Kebun Pangan di Kecamatan Beji, Koya Depok mengatakan,  kebun pangan yang ada di lahan yang dimiliki  cukup untuk beberapa keluarga saja, satu hingga dua keluarga.

"Pernah sekalinya panen banyak, kami makan-makan dengan warga maupun panitia Jumatan kala itu. Kesulitan kami pada program kebun pangan adanya beberapa hewan ternak yang memakan sebagian bibit sayuran yang ingin kami panen. Sejak adanya kebun pangan kami menjadi jarang belanja, sayur-mayur tinggal kami petik saja sesuai dengan kebutuhan," kata Retno. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement