REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE--Tim respon Dompet Dhuafa Aceh pada Selasa (30/06/2020) membuka Posko Kesehatan di bekas Kantor Imigrasi, Keude Punteut Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh. keberadaan posko tersebut untuk melayani pengungsi Rohingya untuk pengecekan kesehatan selama di pos penampungan.
“Kita harus mampu mengalahkan rasa takut terhadap wabah, memenangkan nilai-nilai kemanusiaan. Mereka saudara-saudara kita, patut dibantu, baik itu berupa bantuan kesehatan, makanan, maupun tempat yang layak, Dompet Dhuafa Aceh akan melakukan screening gizi terhadap anak-anak, serta membagikan beberapa bahan kebutuhan yang paling mendesak bagi para mereka. Pelayanan ini akan terus berlanjut hingga beberapa pekan mendatang.” ujar dr. Nuril Annissa Niswanto selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Aceh.
Tim Respon Kemanusiaan Dompet Dhuafa Aceh telah terlibat dalam penanganan Rohingya seperti melakukan pendataan, pemberian bantuan kesehatan, hingga advokasi ke pemerintah setempat bersama UNHCR dan IOM sejak Jumat (26/6) kemarin. Tidak hanya itu, Tim Respon Kemanusiaan Dompet Dhuafa Aceh juga juga mengikutsertakan relawan lokal dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dalam membantu penanganan kesehatan pengungsi Rohingya.
“Pengungsi Rohingya yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak ini kondisinya lemah, memprihatinkan. Mereka telah kehilangan banyak energi dan kekurangan makanan. Dikhawatirkan status gizinya tidak baik. Keberadaan kita di sini tentu saja untuk memberikan bantuan kepada mereka,” ucap Ns. Rizki Fauzan selaku koordinator lapangan dari Tim Respon Kemanusiaan Dompet Dhuafa Aceh.
Keberadaan Posko Kesehatan ini diharapkan dapat memudahkan para pengungsi untuk akses layanan kesehatan. Dalam hal ini, seluruh pengungsi tersebut telah dinyatakan non reaktif melalui Rapid Test yang dilakukan pada Sabtu (27/6), namun pandemi Covid-19 ini masih patut diwaspadai, sehingga harus tetap mengindahkan protokol kesehatan.
Tim Respon Kemanusiaan Dompet Dhuafa Aceh juga telah membuka Dapur Umum untuk para pengungsi bersama dengan lembaga-lembaga lain berusaha memberikan pelayanan kemanusiaan dengan menyediakan makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam untuk para pengungsi Rohingya.