Kamis 25 Jun 2020 17:46 WIB

Masjid At-Tin Tunggu Instruksi Soal Sholat Idul Adha

Masjid At-Tin menunggu keputusan dari pemerintah soal sholat Idul Adha.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Masjid At-Tin Tunggu Instruksi Soal Sholat Idul Adha. Jamaah di Masjid At-Tin Jakarta.
Foto: Republika/Muhyiddin
Masjid At-Tin Tunggu Instruksi Soal Sholat Idul Adha. Jamaah di Masjid At-Tin Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah masjid besar di Jakarta masih menunggu keputusan pemerintah terkait pelaksanaan sholat Idul Adha dan segala persiapan lainnya. Hal itu dilakukan mengingat masa normal baru belum diketahui kapan berakhirnya.

Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) masih menimbulkan ketidakpastian. Anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) bidang Usaha Masjid At-Tin Ustaz Amirul Mustofa mengatakan, pihaknya belum dapat memutuskan apakah akan menggelar sholat Idul Adha secara berjamaah atau tidak.

Baca Juga

“Kami masih tunggu keputusan resmi dari Kementerian Agama. Kalau sudah ada keputusan, kami bisa jadikan acuan (keputusan itu) dalam membuat keputusan persiapan Idul Adha-nya bagaimana," kata Ustaz Amirul saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (25/6).

Namun demikian, secara niat, keingingan besar untuk menyelenggarakan sholat Idul Adha sangatlah besar. Namun demikian, hal itu tidak boleh dipaksakan mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih begitu tinggi penyebarannya di Indonesia.

Apabila pemerintah telah menetapkan bagaimana harusnya penyelenggaraan Idul Adha oleh masjid, kata dia, DKM Masjid At-Tin akan menindaklanjutinya lebih jauh. Jika keputusan tersebut membolehkan masjid menggelar sholat berjamaah, dia memastikan protokol medis dan keamanan Covid-19 akan diterapkan dengan ketat.

“Tapi lagi-lagi, kami masih harus menunggu pengumumannya lagi bagaimana. Insya Allah kami taat terhadap peraturan yang ditetapkan pemerintah,” kata dia.

Senada dengan hal tersebut, Anggota DKM Masjid Cut Meutia Erwin menyampaikan hal serupa. Menurutnya, keputusan mengenai pelaksanaan sholat Idul Adha belum dapat ditetapkan mengingat belum adanya aturan yang dikeluarkan pemerintah terkait hal itu.

“(Kami) belum putuskan, masih menunggu pemerintah,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement