REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pandemi Covid-19 sejatinya menjadi stimulan untuk melahirkan berbagai program inovasi di bidang kemanusiaan. Ini pula yang menginspirasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah meluncurkan program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) dan Labbaik Qurban Terbaik 1441 Hijriah.
Program UMI dan Labbaik Qurban Terbaik 1441 Hijriah tersebut telah diluncurkan oleh ACT Jawa Tengah, bertempat di Kantor ACT Wilayah Jawa Tengah di Semarang, Rabu (24/6).
"Melalui program ini, ACT mengajak masyarakat untuk mengakselerasikan kedermawanan dengan sedekah dan berkurban. Karena hal ini mewujudkan semangat gotong-royong di tengah situasi yang serba sulit akibat pandemi," kata Kepala Cabang ACT Jawa Tengah, Giyanto, Rabu (24/6) malam.
Menurutnya, program Sahabat UMI dan ibadah kurban selain sebagai cara untuk meraih takwa juga diharapkan turut membantu memperbaiki perekonomian bangsa yang tengah terpukul dan terpuruk akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Melalui program Sahabat UMI kita mampu memberdayakan para buruh pabrik yang terdampak PHK dan pelaku usaha mikro yang kehilangan modal usaha akibat bertahan di tengah pandemi," lanjutnya.
Selain bantuan sedekah modal nantinya para penerima manfaat akan mendapatkan pelatihan khusus mulai dari pengelolaan keuangan sampai perihal pemasaran berbasis teknologi daring,” ungkap Giyanto.
Sementara itu, lanjutnya, untuk program Labbaik Qurban Terbaik Global Qurban-ACT tidak hanya mendistribusikan hewan kurban tetapi juga berupaya memulihkan perekonomian masyarakat lewat keagenan kurban.
"Tahun ini, kami ACT Jawa Tengah menargetkan 2.000 orang dapat bergabung menjadi agen kurban dengan harapan peprolehan hewan kurban sebanyak 5.000 ekor setara dengan sapi," tambahnya.
Giyanto juga menyampaikan, rangkaian program Global Qurban-ACT 1441 H merupakan program pemulihan dalam krisis perekonomian. Tidak hanya mengadakan agen kurban, saat ini Global Qurban-ACT menargetkan bekerja sama dengan 200 pelapak di Semarang Raya.
"Selain itu, para peternak di desa- desa juga telah menjadi bagian dari Global Qurban-ACT sebagai cara untuk terus membangun peradaban ekonomi yang lebih luas," tegasnya.
Sementara itu, pengurus Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Semarang. Diding Darmudi yang hadir dalam kesempatan peluncuran program ACT Jawa Tengah ini menyampaikan, jika dilihat dari sejarah Islam, ibadah kurban merupakan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Bagi yang tak bisa menjalankan ibadah haji, mereka masih bisa menunaikan ibadah kurban. Kurban merupakan ibadah yang penuh sejarah, ibadah yang melambangkan penyerahan manusia atas perintah Allah SWT.
"Berkuban, sebagai langkah memenuhi panggilan dari Allah, labbaik, juga sebagai bentuk tetap dalam ketaatan beribadah di tengah pandemi wabah Covid-19 seperti sekarang ini,” tambahnya.
Maka, masih kata Diding, sangat tepat jika ACT Jawa Tengah kemudian meluncurkan dua program yang sangat membantu masyarakat dalam menghadapibsituasi sulit di masa pandemi Covid-19 ini.
Sedekah terbaik ditebarkan untuk menggerakkan roda perekonomian bagi para pelaku usaha mikro. "Di sisi lain, para peternak, pelapak hewan hingga agen kurban insya Allah juga akan mendapatkan benefit dunia akhirat dengan adanya agenda besar hari raya idul Kurban 1441 Hijriyah,” tegas Diding.