REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu hari, Amirul Mukminin Umar bin Khattab melihat seorang laki-laki sedang asyik menenteng sebotok araknya. Kemudian Umar memecahkan botol itu di depan mata kepalanya sambil berkata, "Sekali lagi engkau melakukan ini, maka akan aku beri sanksi, hukuman untukmu!"
Hari-hari pun berlalu, laki-laki yang pernah dijumpai Umar itu tak sengaja kelihatan lagi. Saat berjala sedang berjalan di suatu daerah, dia melihat Amirul Mukminin Umar bin Khattab.
Dia tertangkap basah dan tidak bisa lari dari pandangan Amirul Mukminin. Karena kedua mata Umar sudah membidik dan menatapnya.
Seketika itu juga laki-laki tersebut gemetar berhadapan dengan Umar untuk kedua kalinya. Dalam hati dia berkata, "Ya Allah, sebelumnya engkau menyelematkanku dari kehinaan di depan Amirul Mukminin. Saya berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang engkau murkai setelah ini."
Amirul Mukminin semakin mendekatinya dan mengambil botol yang dipegang laki-laki itu. Amirul Mukminin bertanya, "Apa yang ada di dalam botol ini?"
Laki-laki itu tidak bisa menjawab. Umar kemudian membukanya, ternyata isinya hanyalah cuka.
Allah dengan kehendak-Nya, telah mengganti khamar itu menjadi cuka. Karena ketulusan niat taubat hamba-Nya dan ingin menepati janjinya.