REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pondok pesantren (ponpes) di Kota Bogor mulai membuka pendaftaran baru bagi santri. Pimpinan ponpes diminta menyiapkan protokol kesehatan bagi santri dan calon santri.
Wakil Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim menyatakan telah membahas protokol kesehatan dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kota Bogor untuk mengantisipasi persebaran Covid-19. Dedie mengatakan, santri yang mondok di Kota Bogor harus menunjukkan surat keterangan sehat.
“Anak-anak Kota Bogor yang mau nyantri ke luar syaratnya harus rapid test. Kita juga minta melakukan hal yang sama. Dianjurkan untuk rapid test dan membawa surat keterangan sehat,” kata Dedie di Kota Bogor, Selasa (23/6).
Di Kota Bogor setidaknya terdapat 144 pondok pesantren yang tersebar di enam kecamatan. Dedie mengatakan, pihaknya menerima masukan untuk memfasilitasi rapid test kepada santri.
Dedie menyanggupi akan melakukan rapid test atau tes cepat pada santri yang kurang mampu. Sementara itu, santri kelas ekonomi menengah atas disarankan untuk melakukan rapid test secara mandiri.
“Kami menunggu berapa banyak santri yang berstatus kurang mampu agar bisa segera kita fasilitasi. Nanti diajukan ke Dinas Kesehatan untuk memfasilitasi rapid test," katanya.
Dedie menjelaskan akan menyiapkan tim untuk memantau melalui Deteksi Aktif Covid-19 (Detektif Covid-19) unit pemantau kepada ponpes di Kota Bogor. Langkah itu sebagai antisipasi agar tak terjadi persebaran atau klaster ponpes.
"Yang penting untuk langkah awal kita sudah ada komunikasi dulu nih dengan pengasuh pondok pesantren, kemudian baru kita bicarakan seperti apa langkah detailnya secara teknis nanti. Itu dulu," kata Dedie.