REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Rumah Zakat terus berupaya menjaga ketahanan pangan dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Salah satunya dengan melaksanakan Program Ketahanan Pangan di Desa Berdaya Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.
Meski dalam keadaan pandemi corona, kegiatan ini bisa terlaksana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bantuan sembako murah ini diberikan kepada warga binaan Rumah Zakat yang terdampak Covid-19 di Desa Jepang. Sebagian besar warga adalah pedagang keliling sekolah, penjual kerajinan, dan pedagang kantin sekolah.
Menurut Bagus Pandu selaku Relawan Rumah Zakat, ada 25 paket sembako yang diberikan kepada para warga binaan. Paket tersebut berisi beras, gula, minyak dan teh yang dijual seharga sembilan puluh ribu rupiah dan akan berlangsung hingga tiga bulan kedepan.
"Paket bantuan sembako ini merupakan Program Ketahanan Pangan yang diinisiasi oleh Rumah Zakat akibat dari pandemi virus Covid- 19 yang masih mewabah sampai sekarang. " Melalui bantuan ini harapan kami dapat membantu warga binaan kami yang terdampak," ucapnya.
Tidak dipungkiri wabah Covid-19 yang melanda membuat banyak masyarakat mengeluh, karena mereka semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Seperti yang dialami oleh Sumirah salah satu warga yang kesehariannya bekerja sebagai penjual gelondong bakso yang selama ini berjualan di sekolah
"Bapake biasanya kalo ngasih uang ke saya dulu bisa sampe Rp150 ribu- Rp 200 ribu. Sekarang kalo keliling cuma bisa dapat Rp 50 ribu-Rp 70 ribu, itupun Bapake sampai malam pulange baru habis dagangan," ujarnya.
Senada dengan itu, Sumiati juga sama. Istri dari Budiyono ini juga berjualan sosis telor dan sekarang menganggur di rumah sambil serabutan.
Melihat program Ketahanan Pangan Rumah Zakat ini mereka sangat bahagia dan merasa sangat terbantu. Mereka juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat atas perhatian dan bantuan yang diberikan selama ini.