REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi tak menampik ada beberapa kasus Covid-19 di kalangan santri dan pesantren. Oleh sebab itu, dia menyarankan kembali agar pemerintah mengkaji ulang new normal di kawasan pondok pesantren (ponpes).
"Memang sejak awal MUI minta kepada pemerintah agar berhati-hati dalam menerapkan new normal di Ponpes," Ujar dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (22/6).
Protokol kesehatan, kata dia, memang sedikit lebih sulit diterapkan di pondok pesantren karena berbagai faktor. Menurut dia, yang paling utama adalah, para santri yang tinggal di satu lokasi dengan tingkat kepadatan dan kerumunan yang tinggi.
Tak hanya itu, ruangan atau tempat tidur secara spesifik juga disebutnya terlalu berdempetan. Sehingga, akan sulit untuk menerapkan protokol kesehatan dari WHO. "Dikhawatirkan ponpes bisa menjadi klaster baru penularan Covid-19. Jika tingkat kedisiplinan para santri diabaikan," Tambahnya.
Sambung dia, untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebaiknya dilakukan secara daring terlebih dahulu. Hal itu ia nilai agar dilakukan hingga kepastian terkait pandemi sudah semakin menurun. "Sementara waktu proses belajar via zoom saja dulu." Ungkap dia.
Setelah beberapa wilayah diketahui memperbolehkan santri datang kembali ke pondok, kasus Covid-19 juga dikabarkan menjangkit santri di beberapa pondok. Dua ponpes terbaru di antaranya ada di Sumenep dan Sumatra Selatan.