REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang memberikan modal usaha kepada para perempuan yang bertugas sebagai 'tulang punggung' di keluarganya. Bantuan ini diberikan melalui program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) ACT Malang.
Branch Manager ACT Malang, Diki Taufik Sidiq mengatakan, bantuan Sahabat UMI digelontorkan tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Pandemi yang telah berlangsung selama empat bulan di Indonesia ini telah memberikan dampak besar bagi masyarakat. Tak hanya kesehatan tapi juga turut menimbulkan krisis ekonomi.
Pandemi Covid-19 menyebabkan sejumlah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemudian berdampak pada pendapatan masyarakat yang anjlok karena roda perputaran ekonomi tidak berjalan semestinya. Ditambah lagi, banyak karyawan yang harus dirumahkan maupun di-PHK oleh perusahaannya yang 'gulung tikar'.
Menurut Diki, krisis ekonomi turut dirasakan para perempuan yang menjadi 'tulang punggung keluarga'. Selama ini mereka harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. "Mereka selama ini bertahan hidup dari bekerja di luar atau hanya menjadi pedagang kecil-kecilan yang penghasilannya tak seberapa," kata Diki, Rabu (10/6).
Akibat pandemi Covid-19, para perempuan yang menjadi 'tulang punggung keluarga' terpaksa harus menutup usahanya. Pasalnya, mereka tidak lagi memperolehnya modal untuk terus berjualan. Apalagi, ia melanjutkan, pendapatan mereka menurun drastis selama pandemi Covid-19.
Setidaknya terdapat 13 perempuan di Kota Malang dan Kota Batu yang telah menerima bantuan dari ACT Malang. Mayoritas penerimanya merupakan janda yang bertahan hidup dengan berjualan keripik di kantin sekolah. Ada pula istri yang menjadi tulang punggung karena suaminya sudah tak bekerja lagi akibat sakit lumpuh.
Selain pemberian modal usaha, penerima manfaat akan mendapat pembinaan. Upaya ini diharapkan bisa membantu mereka melakukan pengelolaan keuangan. "Sehingga modal yang diberikan bisa digunakan secara maksimal," jelasnya.