REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Buya Duski Samad mengatakan semua hampir seluruh masjid di Kota Padang sudah kembali dibuka dan menggelar sholat Jumat. Duski Samad menyebut memang saat ini Kota Padang masih menjadi episentrum virus corona di Sumatera Barat.
Tapi menurut Duski Samad, masyarakat Padang sudah cukup paham dengan protokol covid sehingga kemudaratan dari ikut sholat berjamaah termasuk sholat Jumat ke masjid sudah semakin kecil.
"Walau kondisi Padang masih episentrum, tapi berakhirnya PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan masyarakat sudah cerdas, jadi ilad hukumnya sudah hilang. Kemudaratannya sudah dapat dikendalikan," kata Buya Duski Samad kepada Republika, usai menjadi khatib di Masjid Al Qadar, Siteba, Kota Padang, Jumat (5/6).
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol tersebut menambahkan sholat Jumat hari ini hanya tidak digelar di beberapa masjid yang berada di lokasi strategis. Salah satunya di Masjid Raya Sumatera Barat di Kawasan Khatib Sulaiman. Namun menurut Buya Duski, kemungkinan pekan depan, Masjid Raya Sumbar juga sudah kembali dibuka untuk sholat Jumat.
Duski menjelaskan akhir Maret lalu, masjid di Kota Padang tidak menggelar sholat Jumat dan ibadah lainnya karena masyarakat masih kaget akibat penularan virus corona sehingga berpotensi menimbul kemahsadatan atau akibat yang lebih buruk. Karena itulah, MUI membuat maklumat agar umat sementara waktu sholat di rumah saja. Karena bila dibiarkan tetap ke masjid dan berkumpul di keramaian, akan menimbulkan kemudaratan bagi umat itu sendiri.
Tapi seiring berjalannya waktu dan sosialisasi sudah berjalan dengan baik, masyarakat menurut Buya Duski sudah paham bagaimana menjaga diri agar tidak tertular covid-19. Di mana kesadaran masyarakat menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak secara umum sudah baik.
Di samping itu, MUI Padang meminta para mubaligh agar terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol covid supaya ibadah dapat kembali berangsur normal, lancar dan aman. Profesor Duski juga sepakat dengan argumen Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla supaya fasilitas umum yang lebih dulu dibuka adalah rumah ibadah.
"Lewat sipiritual, imun kita dapat meningkat. Kita sesama masyarakat juga harus terus saling mengingatkan agar mematuhi protokol," ujar Duski.