Ahad 31 May 2020 14:13 WIB

ACT Tasikmalaya Bantu Modal UKM Terdampak Covid-19

Program itu merupakan turunan dari #AksiBantuIndonesia (ABI)

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmlaya menggulirkan program Sahabat Usaha Mikro (UMI) dengan membantu usaha para pedagang skala kecil yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan yang diberikan kepada pedagang bukan berupa sembako, melainkan modal agar usaha para pedagang tetap berjalan.
Foto: dok ACT Tasikmalaya
Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmlaya menggulirkan program Sahabat Usaha Mikro (UMI) dengan membantu usaha para pedagang skala kecil yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan yang diberikan kepada pedagang bukan berupa sembako, melainkan modal agar usaha para pedagang tetap berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmlaya menggulirkan program Sahabat Usaha Mikro (UMI) dengan membantu usaha para pedagang skala kecil yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan yang diberikan kepada pedagang bukan berupa sembako, melainkan modal agar usaha para pedagang tetap berjalan.

Tim Program ACT Tasikmalaya, Muhammad Fauzi Ridwan mengatakan, program itu merupakan turunan dari #AksiBantuIndonesia (ABI). Ia menjelaskan, program turunan ABI itu bertujuan untuk membantu dan mendorong para perempuan yang berjualan demi keberlangsungan hidup keluarganya yang mana di tengah pandemi Covid-19. 

"Salah satu solusi untuk membangkitkan ekonomi keluarga yang kritis yaitu dengan mendukung usaha mikro dan mendukung produk dalam negeri," kata dia, melalui keterangan resminya, Ahad (31/5).

Menurut dia, banyak dampak sosial dan ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, ACT memberikan sedekah modal usaha untuk pedagang skala kecil yang usahanya terdampak pandemi Covid-19.

Salah seorang penerima manfaat bantuan itu, Nur Asiah (39 tahun) mengatakan, sejak terjadi pandemi Covid-19 ini usahanya sebagai seorang pedagang cilok sepi pembeli. Padahal, usaha itu merupakan satu-satunya penghasilan utama untuk menghidupi dua anaknya, setelah suaminya meninggal dunia. "Sudah lima tahun saya berjualan cilok. Tapi sejak ada Corona dagangan sepi," kata dia.

Nur Asiah merupakan satu dari sekian banyak penerima bantuan modal yang sama yang juga dilakukan oleh tim ACT di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Diharapkan, melalui bantuan itu dapat membuat para pelaku usaha kecil ini tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement