REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim di seluruh Inggris akan menyambut hari raya Idul Fitri secara virtual atau jarak jauh. Sejumlah masjid telah disiapkan untuk menjadi tuan rumah doa virtual selama kebijakan karantina wilayah (lockdown).
Hari Raya Idul Fitri biasanya disambut dengan berkumpul keluarga dan teman, doa bersama, makan, dan untuk bertukar hadiah. Namun, menurut laporan The Guardian, Sabtu (23/5), para tokoh Islam mendorong Muslim tinggal di rumah dan jaga jarak untuk membendung penyebaran Covid-19.
Sekretaris Masjid Dudley Central di West Midlands, Shaz Saleem, mengatakan sholat Idul Fitri akan diadakan secara virtual melalui kelompok Whatsapp. “Satu-satunya pedoman kami kepada orang-orang adalah tinggal di rumah, tetap aman. Tidak ada yang menghentikan orang dari memiliki hal taman kecil di rumah dengan rumah tangga mereka, tetapi itu bukan hal yang sama," kata Shaz Saleem.
Puluhan Muslim di Dudley telah dinyatakan meninggal setelah tertular virus corona. Sebuah spanduk telah ditempelkan di dinding bagian luar masjid bertuliskan ucapan berterima kasih kepada staf National Health Service (NHS) karena telah melindungi semua.
Masjid telah menjadi tempat sholat virtual sepanjang bulan Ramadhan. Meskipun menjaga jarak itu bener selama pendemi Covid-19, Saleem mengatakan tak dapat melihat orang yang dicintai akan menjadi ujian bagi masyarakat.
Imam Sepuh di masjid Mekkah di Leeds, Qari Asim, menjelaskan akan menyampaikan khutbah daring melalui Facebook pada pagi Idul Fitri. Dia mengatakan umat Islam tidak punya pilihan lain.
“Ada rasa sedih yang terasa di masyarakat mengingat biasanya masjid penuh sesak dengan orang-orang pada hari yang baik ini,” ujarnya.