REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym mengingatkan, bagi umat Islam diam di rumah menjauhi kemudharatan atau wabah Covid-19 adalah perintah agama. Bila menjalankan perintah agama maka akan menjadi amal shaleh.
Aa Gym mengatakan, umat Islam tetap di rumah menjaga jarak sosial dan jarak fisik bukan semata-mata karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi juga karena perintah agama menjauhi wabah virus corona atau Covid-19.
"Menjauhi (penyakit) lepra sama dengan menjauhi Singa, itu sabda Nabi Muhammad SAW, menjauhi kemudharatan lebih diutamakan daripada yang mendatangkan kemanfaatan," kata Aa Gym melalui pesan video kepada Republika, Kamis (21/5).
Aa Gym mengajak masyarakat bersama-sama tetap disiplin, bertahan di rumah dan menjalankan ibadah di rumah. Bagi masyarakat yang berada di zona merah pandemi Covid-19, mari ikuti anjuran guru-guru di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Insya Allah kalau kita disiplin, Allah menghilangkan wabah ini karena wabah ini adalah kerumunan di mana kerumunan itu ada di sana wabah itu akan ada, dengan kita Istiqomah semoga orang lain pun terbawa Istiqomah, dan Allah mengangkat wabah dan kita bisa kembali beribadah, sekolah dan bekerja dengan benar di zaman baru zaman yang lebih berkah," ujarnya.
Aa Gym juga mengomentari adanya kerumunan di tempat publik saat masyarakat lain sudah patuh menjaga jarak sosial selama tiga bulan untuk memutus penyebaran wabah Covid-19. Seakan-akan perjuangan orang yang telah menjaga jarak sosial dan jarak fisik selama ini dihianati.
"Aa kira sahabat-sahabat punya perasaan yang sama, jengkel, kecewa, sedih dan merasa dikhianati bagi kita yang sudah hampir tiga bulan berada di rumah melihat kerumunan di Bandara, di pasar-pasar dan di jalan-jalan," ujarnya.
Aa Gym mengatakan, seakan-akan perjuangan dan pengorbanan orang-orang yang menjaga jarak sosial dan jarak fisik selama tiga bulan ini dikhianati oleh mereka yang berkerumun di tempat publik. Terutama perasaan para dokter dan perawat yang mempertaruhkan nyawa serta aparat yang berjaga siang maupun malam.
Selama pandemi Covid-19 ini sekolah-sekolah tutup dan masjid tempat ibadah umat Islam menjadi sepi. Namun seakan-akan dikhianati oleh mereka yang berkerumun di Bandara, pasar, jalan dan tempat-tempat lainnya.
"Tetapi kita tetap harus (berpikir) jernih dan akal sehat harus tetap tegak, jangan sampai kita meniru keburukan dengan keburukan yang sama," ujarnya.