Kamis 21 May 2020 11:59 WIB

Lazismu Solo Beli Hasil Panen Petani

Program yang dijalankan merupakan penyaluran dana zakat produktif

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fuji Pratiwi
Petani binaan Lazismu Solo di Desa Sidorejo Kecamatan Bendosari, Sukoharjo melakukan panen raya program Tani Bangkit. Panen Raya tersebut merupakan panen periode April-Mei 2020.   Panen raya jenis padi Mekongga berada di lahan seluas 6000 meter persegi merupakan kolaborasi antara Lazismu dan petani binaan.
Foto: istimewa
Petani binaan Lazismu Solo di Desa Sidorejo Kecamatan Bendosari, Sukoharjo melakukan panen raya program Tani Bangkit. Panen Raya tersebut merupakan panen periode April-Mei 2020. Panen raya jenis padi Mekongga berada di lahan seluas 6000 meter persegi merupakan kolaborasi antara Lazismu dan petani binaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Solo membeli hasil panen raya program Tani Bangkit di Desa Sidoarjo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Hasil panen yang dibeli akan disalurkan untuk kaum dhuafa dan masyarakat yang membutuhkan karena ekonominya sangat terdampak dengan pandemi Covid-19. 

Panen raya itu merupakan panen periode April-Mei 2020. Panen raya jenis padi mekongga seluas 6.000 meter persegi merupakan kolaborasi antara Lazismu dan petani binaan program Tani Bangkit.

Baca Juga

Ketua Lazismu Solo, Waluyo Raharjo mengatakan, Lazismu beserta semua anggota MCCC-19 berharap bisa mewujudkan ketahanan pangan Muhammadiyah. Wujud dari komitmen taawun (saling membantu) dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hasil panen yang dibeli ini akan disalurkan terutama untuk dhuafa dan fakir miskin maupun masyarakat yang terdampak Covid-19.

Waluyo menjelaskan, program yang dijalankan merupakan penyaluran dana zakat produktif untuk membantu petani agar bangkit dan bisa menjual hasil panen dengan layak. "Kami berharap sinergi yang dilakukan Muhammadiyah bersama petani menjadi bakti dan memberi sumbangsih terhadap petani Indonesia," kata Waluyo seperti rilis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (21/5).

Seorang petani binaan Lazismu Solo program Tani Bangkit, Alfini menyampaikan terima kasih atas kerja sama dengan Lazismu Solo. Ia mengaku di tengah pandemi Covid-19, petani sangat kesulitan menjual gabah dengan harga yang layak. Selain itu menurutnya hasil panen pun juga tidak sesuai yang diharapkan karena banyak yang ambruk terkena angin. 

"Melalui sinergi ini kami bisa menjual gabah kemudian menjadi beras dengan harga yang sesuai. Bisa untuk mengembalikan biaya produksi padi jenis mekongga," kata Alfini.

Para petani berharap ke depan sinergi ini bisa berjalan di panen selanjutnya. Sebab hal ini sangat membantu mereka yang selama ini kami sangat kesulitan menjual hasil panen.

"Harga jual ke tengkulak sangat tidak layak, apalagi dengan kondisi harga pupuk yang mahal dan sulit dicari," kata Alfini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement