Kamis 14 May 2020 21:52 WIB

Mahasiswa Irak Tercatat Jadi Doktor UIN Makassar Era Wabah

UIN Makassar menggelar ujian daring doktoral di tengah pandemi Covid-19.

UIN Makassar menggelar ujian daring doktoral di tengah pandemi Covid-19. Aplikasi video confrence Zoom. Ilustrasi
Foto: The Star Online
UIN Makassar menggelar ujian daring doktoral di tengah pandemi Covid-19. Aplikasi video confrence Zoom. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKASSAR— Salah seorang mahasiswa internasional Universitas Islam Negeri (UIN) AlauddinMakassar asal Irak,Sabbar Dahham Sabbar, berhasil mempertahankan disertasinya berjudul“Islamic Branding and Marketing: An insight of Consumer Perception in Makassar, Indonesia” di hadapan para penguji, Kamis (14/5), melalui aplikasi zoom.

Ujian disertasi melalui zoom meeting ini akibat mewabahnya Covid-19. Sabbar sekaligus menjadi doktor pertama UIN Alauddin Makassar di era pandemi.

Baca Juga

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis, yang memimpin sidang promosi tersebut, berharap hasil penelitian Sabbar ini bisa dilanjutkan menjadi artikel yang diterbitkan di jurnal bereputasi internasional.

“Ini tentu menjadi nilai tambah bagi prodi Ekonomi Islam di Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang baru saja mempertahankan akreditasi A berdasarkan penilaian BAN-PT” katanya.

Sabbar menyelesaikan pendidikan S3 di UIN Alauddin Makassar terbilang singkat. Dia hanya butuh waktu dua tahun dan dua bulan untuk mengikuti perkuliahan dan penelitian dalam konsentrasi ekonomi Islam.

Selain mendapatkan gelar di tengah pandemi COVID-19, ujian promosi ini juga menarik karena menggunakan bahasa Inggris dan Arab.

Meskipun Sabbar fasih berbahasa Indonesia, tetapi semua penguji dan promotor mengajukan pertanyaan dan berkomentar dalam bahasa Inggris dan Arab.

Ketua International Office UIN Alauddin Makassar, Dr Muhaemin Latif, mengatakan Sabbar adalah mahasiswa internasional ketiga yang berhasil memperoleh gelar doktor di UIN Alauddin Makassar.

Sebelumnya, dua doktor yang telah berhasil dicetak UIN Alauddin berasal dari Thailand. “Saat ini, masih ada dua orang mahasiswa international yang sedang menempuh program doktor yaitu dari Sudan dan Suriah” ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement