REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan menyalurkan bantuan pangan dan uang kepada guru ngaji, guru honorer serta para dai yang terdampak virus corona atau Covid-19. Bantuan yang akan segara disalurkan tersebut diharapkan dapat menjadi bekal mereka di bulan Ramadhan sampai Idul Fitri.
Presiden ACT, Ibnu Hajar mengatakan, program bantuan pangan yang sudah berjalan sebenarnya lebih luas cakupannya. Siapa pun yang membutuhkan bantuan pangan termasuk guru ngaji dan honorer bisa mendapatkan bantuan pangan.
Ia menerangkan, untuk program membantu guru ngaji bentuknya masih bantuan pangan, belum sampai ke program pemberdayaan ekonomi. "(Dalam waktu dekat) target ACT akan membagikan paket bantuan pangan ke 100 ribu guru ngaji dan guru honorer, serta akan membantu 100 ribu para dai," kata Ibnu kepada Republika, Ahad (10/5).
Ia menyampaikan, untuk para dai dan guru selain mendapat bantuan dalam bentuk beras, ACT ingin memberikan bantuan dalam bentuk uang nilainya Rp 500 ribu. ACT berharap bantuan beras dan uang ini bisa untuk bekal mereka di bulan Ramadhan sampai Idul Fitri.
Untuk program bantuan uang dan beras ini sedang berjalan proses pendataannya. Dalam 10 hari terakhir ini rencananya sudah mulai pencairan bantuan untuk para dai dan guru tersebut.
Ibnu menerangkan, program untuk membantu guru ngaji masih berupa paket pangan, karena ACT melihat saat ini pemulihan ekonomi masyarakat masih sulit. Perekonomian UMKM juga belum pulih, jadi bantuan yang diberikan berupa paket pangan dulu.
"Insya Allah setelah Lebaran akan meluncurkan wakaf ventura untuk membantu usaha UMKM di wilayah Jabodetabek, kalau ini sukses akan menduplikasi (program ini) di 46 cabang ACT, sekarang masih proses persiapan programnya," ujarnya.
Ibnu mengatakan, sebelumnya ACT sudah bekerjasama dengan warteg dan warung pecel lele. Supaya mereka bisa melayani kebutuhan pangan masyarakat. Masyarakat bisa makan gratis di sana. Program ini juga sebagai upaya membantu pengusaha warteg dan warung pecel lele.