REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI --Suparmi adalah seorang janda sekaligus tulang punggung keluarga setelah ditinggal suaminya yang mempunyai tanggungan seorang anak serta 2 cucu. Namun kondisi tidak membuat Suparmi putus harapan, semangat semakin membara dikala beban hidup semakin berat ia rasakan.
Awalnya Suparmi berdagang di pasar, karena manajemen yang kurang bagus Suparmi mulai cari pinjaman untuk modal usahanya, namun lama-lama hutangnya semakin menumpuk.
Suparmi kehabisan modal hingga akhirnya menekuni usaha ibunya yaitu membatik, mulai dari produksi sampai distribusi (pengepul dari pengrajian yang lain). Dikala beban hidup itu semakin menumpuk, usia Suparmi pun sudah tidak muda lagi sehingga sering sakit-sakitan. Untuk itulah, Rumah Zakat mencoba meringankan beban Suparmi dengan menyalurkan program Berbagi Buka Puasa (BBP) pada Rabu (6/5) di rumahnya yang berlokasi di Desa Ngadiluwih.
Suparmi pun sempat meneteskan air mata karena menerima bantuan yang diberikan oleh Rumah Zakat. "Terima kasih ya mas, lagi - lagi sampeyan kesini memberikan bantuan, semoga Rumah Zakat tambah maju panjenengan dimurahkan rejeki," kata Suparmi.
Selain Suparmi, sebanyak 100 paket Berbagi Buka Puasa juga diserahkan kepada keluarga pra sejahtera yang lain di Desa Ngadiluwih