Kamis 07 May 2020 22:00 WIB

Apa Kata Ustaz Soal Aplikasi Raqib Atid?

Aplikasi Raqib Atid hadir di Playstore dan telah diunduh lebih dari 100 kali.

Aplikasi Raqib Atid di Play Store.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Aplikasi Raqib Atid di Play Store.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, hadir sebuah aplikasi Raqib Atid. Aplikasi itu memiliki fitur mencatat dosa dan pahala para penggunanya, seperti tugas dua malaikat pencatat amal perbuatan manusia dalam agama Islam, Raqib dan Atid.

Aplikasi yang sudah tersedia di Play Store, namun belum ada di App Store ini sudah diunduh lebih dari 500 kali dengan torehan lima bintang. Lalu, apa kata ustadz tentang hadirnya aplikasi Raqib Atid ini?

Baca Juga

Ustaz Muhammad Yusron Shidqi, putra bungsu KH Hasyim Muzadi, menilai melalui aplikasi ini pengguna bisa mengevaluasi diri secara sederhana.

"Aplikasi ini adalah sebuah upaya membantu penggunanya untuk muhasabah (evaluasi diri) secara sederhana, sebagai sebuah simulasi bagaimana penghitungan amal sehingga membuat kita lebih waspada dalam berbuat," kata pria yang akrab disapa Gus Yusron itu saat dihubungi Antara, Kamis sore.

Hal senada diungkapkan ustazah Arini Retnaningsih. Menurut dia, pengguna boleh menjadikan aplikasi Raqib Atid sebagai sarana bermuhasabah atau mengevaluasi diri, namun tidak berarti menyamakannya dengan catatan yang dimiliki malaikat Raqib dan Atid utusan Allah SWT.

"Ya kalau cuma dijadikan sarana muhasabah tidak apa-apa. Tapi aplikasi ini beda dengan catatan malaikat pencatat amal dan dosa kita. Malaikat mencatat sampai ke hal-hal kecil yang boleh jadi kita sendiri tidak menyadarinya," tutur Arini yang mengajar kajian Islam di beberapa Madrasah Tsanawiyah kawasan Bogor itu.

Baik menurut Gus Yusron dan ustazah Arini, malaikat tidak akan melewatkan perbuatan kecil maupun besar, lalu niat menyimpang, rasa iri, benci, sum'ah, ujub, dan hal lainnya yang mungkin tak tersedia dalam aplikasi Raqib Atid.

"Niat yang menyimpang, rasa iri dan benci, sum'ah, ujub, dan sebagainya kan tidak tercatat di aplikasi ini, tapi tercatat lengkap di kitab para malaikat," kata Arini.

Pada aplikasi dimaksud, terdapat dua menu utama yakni dosa dan pahala. Dalam menu dosa, tersedia beberapa jenis tindakan tak baik seperti berbicara kotor, membantah orangtua, ghibah, ingkar janji dan mencuri.

Sementaradalam menu pahala, amalan baik yang dimunculkan antara lain: sholat, dzikir, sedekah, membaca Al-Qur'an berpuasa dan membantu orangtua.

"Harapannya adalah dengan mulai memperbaiki amal secara global, kita akan memperbaiki amal yang lebih detail," tutur Gus Yusron yang juga pengasuh Ponpes al-Hikam Depok, Jawa Barat, itu.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement