REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pemerintah dan tokoh agama terus melakukan dialog kepada masyarakat untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya kesehatan publik. Komnas HAM masih menemukan adanya pelaksanaan ibadah di tempat ibadah selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jabodetabek.
"Komnas HAM meminta pemerintah dan tokoh agama memberikan imbauan dan melakukan dialog secara terus menerus untuk memberikan kesadaran dan kepedulian bahwa kesehatan publik adalah yang terpenting," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, dalam keterangannya, Selasa (21/4).
Ahmad juga mengatakan, Komnas HAM berharap pelaksanaan ibadah, khususnya ibadah di Ramadan bagi umat muslim, dapat dilakukan dengan mengindahkan seruan berbagai ormas keagamaan dan Kementerian Agama (Kemenag) serta pemerintah daerah (Pemda). Pelaksanaannya diharapkan dapat dilakukan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan.
"Komnas HAM berharap pelaksanaan ibadah, khususnya ibadah Ramadan bagi umat muslim, dilakukan dengan mengindahkan seruan dari berbagai ormas keagamaan dan Kemenag serta Pemda, dengan mematuhi aturan protokol kesehatan agar beribadah di rumah masing-masing," tuturnya.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana menyiagakan Polisi Pamong Praja, TNI dan Polri di masjid-masjid untuk mengimbau masyarakat agar beribadah di rumah.
"Iya kita akan siagakan petugas keamanan, dua sampai tiga orang untuk menjaga masjid-masjid yang kemarin masih sholat Jumat berjamaah. Mereka menjaga dan bertugas mengimbau warga yang datang agar beribadah di rumah saja," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi, Jumat (17/4).
Kepala Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jakarta Pusat itu mengatakan, selain melakukan penjagaan di masjid-masjid, ia dalam satu minggu terakhir telah berkoordinasi dengan para pengurus masjid. "Kita koordinasi terus, kita kasih masukan. Kita sambangi masjid-masjid itu. Alhamdullilah mereka paham, jadi tiga hari lalu sudah mulai pemasangan spanduk-spanduk #ibadahdirumahaja," kata Irwandi.
Irwandi mengatakan, komunikasi secara persuasif dilakukan oleh jajarannya sehingga para pengurus masjid dapat meminta umatnya mengikuti anjuran pemerintah tetap beribadah di rumah. "Kita sambangi, karena mereka memang tokoh yang dihormati juga di lingkungannya. Kita sistemnya bukan pemanggilan tapi kita yang datangi. Jadi komunikasinya lebih enak," kata Irwandi.