REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA --- Pemerintah Turki berencana membawa pulang sebanyak 25 ribu ekspatriat yang terlantar di 59 negara di tengah pandemi covid-19. Itu dilakukan agar para ekspatriat bisa menghabiskan bulan suci ramadhan dengan keluarga mereka. Seperti dilansir Anadolu Agency pada Sabtu (18/4) sebuah perusahaan penerbangan yakni Turkish Airlines akan membawa ribuan ekspatriat itu pulang kembali ke negaranya pada 27 April sebagai bagian kebijakan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Pada Jum'at (17/4), Wakil Presiden Turki, Giat Oktay mengumumkan di jejaring sosialnya terkait operasi evakuasi ekspatriat tersebut. "Turki selalu berdiri di samping rakyatnya terlepas dari keberadaan mereka di tengah pandemi yang telah merenggut puluhan ribu nyawa di seluruh dunia," kata Oktay.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Turki menyatakan akan melakukan screening atau pengujian untuk mengetahui kondisi orang-orang yang pulang kembali ke Turki apakah terinfeksi virus corona atau tidak. Kementerian Kesehatan Turki mengatakan siapa saja yang menunjukkan gejala terinfeksi covid-19 akan segera dibawa ke rumah sakit.
Sementara yang lainnya akan dikarantina terlebih dulu selama 14 hari. Setelah periode karantina berakhir, Otoritas Manajemen Bencana Darurat Turki (AFAD) akan memindahkan para pendatang tersebut ke tempat tinggalnya masing-masing.
Berdasarkan data terdapat sebanyak 3.269 ribu warga Turki berada di Jerman. Ini menjadi jumlah ekspatriat terbanyak. Pemerintah Turki pu berencana membawa pulang warganya itu. Sementara di Arab Saudi terdapat sebanyak 2.201 orang, di Amerika Serikat sebanhn 1632 orang. Sedangkan sebanyak 1.559 orang akan dibawa pulang dari Inggris, 1.469 dari Kuwait, 1.200 dari Aljazair, 863 dari Ukraina, 861 dari Irak, 692 dari Azerbaijan, 642 dari Azerbaijan, 649 dari Belanda, 543 dari Kanada, 540 dari Republik Turki Siprus Utara, 538 dari Uni Emirat Arab, 488 dari Polandia, 455 dari Spanyol, 380 dari Rusia, 394 dari Makedonia Utara, 352 dari Kirgistan, dan 341 dari Swiss.
Beberapa negara lain dimana terdapat warga Turki yang akan di evakuasi adalah Belgia, Malta, Mesir, Irlandia, Moldova, Hongaria, Rumania, Ceko, Kosovo, Albania, Bahrain, Serbia, Italia, Swedia, Yordania, Oman, Iran, Sudan, Austria , Slovakia, Maroko, Thailand, Montenegro, Denmark, Ghana, Senegal, Benin, Qatar, Ethiopia, Somalia, Mauritania, Niger, Kenya, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Singapura, India, dan Bosnia.
Sejauh ini pandemi covid-19 telah merenggut 1.643 nyawa di Turki, dengan jumlah kasus terdaftar mencapai 74.000. Negara ini telah membawa pulang puluhan ribu warga negaranya yang tinggal di luar negeri.
Covid-19 telah menyebar setidaknya ke 185 negara dan wilayah di seluruh dunia, dengan pusat kasus terbanyak bergeser ke Eropa dan Amerika Serikat.
Menurut data yang dihimpun oleh Universitas Johns Hopkins AS, pandemi covid-19 telah menewaskan lebih dari 147.000 orang dan menginfeksi sekitar 2,18 juta, sementara hampir 555.000 telah pulih dari penyakit ini.