Selasa 14 Apr 2020 22:11 WIB

Tidur Persimpangan Kematian dan Bagaimana Sunnah Rasulullah?

Rasullullah SAW melakukan sejumlah sunnah jelang tidur.

Rasullullah SAW melakukan sejumlah sunnah jelang tidur.  Tidur (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Rasullullah SAW melakukan sejumlah sunnah jelang tidur. Tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur adalah masa istirahat untuk tubuh dan jiwa. Selama tidur, kesadaran dan kemauan mengalami penundaan, baik sebagian maupun keseluruhan. Tidur juga dijelaskan sebagai sikap tubuh yang diam, tetapi mudah merespons jika ada stimulus dari luar.

Fenomena tidur telah dijelaskan lewat banyak ayat dalam Alquran. Di antaranya, yakni QS Az Zumar ayat 42. 

Baca Juga

Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman, "Allah yang mengangkat roh seseorang ketika dia mati dan ketika tidur. Maka di tanganNya, roh orang yang ditakdirkan mati dan dikembalikan roh orang yang tidur sampai ajal tertentu. Sesungguhnya itu merupakan ayat bagi orang yang mau berpikir."

Saat masih menjabat sebagai Ketua Departemen Electrical and Electronic di British University, Dr Arthur J Alison, pernah melakukan penelitian lewat alatalat elektronik tentang fenomena tidur dan mati. 

Hasil riset selama enam tahun ini menjelaskan, memang ada sesuatu yang keluar dari tubuh manusia ketika tidur dan masuk kembali ketika terbangun. Namun, untuk orang mati, sesuatu itu tidak kembali. 'Sesuatu' yang terdeteksi oleh alat elektronik Dokter Alison boleh jadi merupakan roh yang dijelaskan Alquran.

Karena itu, tidur dapat direnungkan sebagai simulasi mati. Baik dalam tidur maupun mati, roh samasama pergi dari tubuh manusia. Namun, perbedaannya ada di pengembalian. 

Ketika roh  tidak dikembalikan maka dipastikan kita akan mati. Jika suratan itu terjadi, roh yang berada di genggaman Allah SWT akan masuk ke alam barzakh dan tidak kembali ke alam dunia. Menjadi wajar saat Rasulullah SAW memberi contoh untuk membaca doa, yang seolah menyiapkan mati saat menjelang tidur. "Dengan namaMu Ya Allah aku hidup dan (dengan namaMu) aku mati." 

Lantas, saat terbangun, kita diajarkan untuk membaca doa yang bermakna rasa syukur setelah dapat hidup kembali. "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami hidup setelah mati dan hanya kepadaNya kami dikembalikan."

Rasulullah pun mencontohkan agar kita menyiapkan diri untuk tidur, seperti kita hendak menghadap Sang Pencipta. Mengambil wudhu sebelum tidur adalah salah satu sunah yang diajarkan Nabi kepada kita. 

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu') maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap, 'Ya Allah ampunilah hambamu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'." (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar ra).

Tak hanya itu, Rasulullah kerap juga mendoakan orang yang mati saat tidur dalam keadaan berwudhu. 

Hal ini juga ditulis dalam kitab Tanqih al-Qaul  al-Hatsis karangan Syekh Muhamad bin Umar an-Nawawi al-Mantany. Dari Umar bin Harits bahwa Nabi bersabda, "Barang siapa tidur dalam keadaan berwudhu, apabila mati di saat tidur, matinya dalam keadaan syahid di sisi Allah."

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement