REPUBLIKA.CO.ID, KADUNA -- Saat kebijakan lockdown Nigeria dilakukan guna menghalau pandemi coronavirus (Covid-19), ulama-ulama Muslim belum lama ini berbincang dengan orang-orang Kristen di Negara Bagian Kaduna. Para ulama mendesak mereka untuk berdoa saat Paskah agar pandemi segera berakhir.
Dilansir di Guardian, Selasa (14/4), ketika orang-orang Kristen merayakan Paskah di dalam ruangan dengan anggota keluarga mereka akibat lockdown, para ulama Islam mengirim pesan teks dan menggunakan platform media sosial untuk mengucapkan pesan damai kepada mereka.
Orang-orang Muslim mengatakan bahwa gerakan itu untuk memperkuat hubungan baik, toleransi beragama, pemahaman yang lebih baik, perdamaian, dan persatuan di antara warga Nigeria.
Seorang ulama terkemuka Islam, Abdulrahman Bichi mengatakan, ia mengirim banyak ucapan melalui Short Message Service (SMS) kepada semua orang Kristen. Dia tahu dan berharap mereka umat Kristiani merayakan perayaan Paskah dan melakukan doa. Dia bercerita, pada Paskah kali ini ia tidak bisa pergi ke rumah teman-teman Kristennya seperti biasanya, karena itu dia menggunakan pesan elektronik.
Syeikh Nuraini Ashafa dari Pusat Mediasi Antar Agama, Kaduna, juga mengajak umat Kristiani dan mendesak mereka untuk berdoa agar pandemi corona berakhir dari seluruh bumi. Dalam pesannya sendiri, tokoh antaragama lain, Hajiya Ramatu Tijjani, memberi selamat kepada orang-orang Kristen di seluruh dunia atas keberhasilan menyelesaikan doa dan puasa 40 hari, yang berpuncak pada perayaan Paskah.
Dia meminta orang-orang Nigeria untuk selalu saling bertoleransi dan berdoa kepada Tuhan untuk mengatasi semua situasi kritis yang dihadapi umat manusia. Tijani menganjurkan lebih banyak program edukatif di radio, media cetak dan televisi saat wabah Covid-19 berlangsunh. Hal itj untuk menyadarkan penduduk desa dan kota bahwa solidaritas dan persatuan dalah hal yang paling utama.
Sementara itu, salah seorang pendeta yang dekat dengan Bichi Yohanna Buru memuji semua ulama Muslim yang mengiriminya pesan Paskah melalui berbagai platform media sosial. Dia mengatakan telah menerima lebih dari 2.500 pesan teks dari pemuda Muslim dan ulama dari Nigeria dan negara-negara lain.
“Meskipun ini adalah pertama kalinya kami merayakan Paskah di rumah, kami bersyukur kepada Tuhan,” tambahnya.