REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan calon wakil presiden, Sandiaga Shalahudin Uno, bersama Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) menggencarkan program ‘Sinergi Untuk Berbagi. Tujuannyaa adalah untuk berbagai macam upaya mitigasi mencegah meluasnya dampak pandemi virus asal Wuhan Cina yang dikenal sebagai virus Cornan (Covid 19).
“Semua Keluarga Besar PII di Indonesia, untuk turun bersama-sama masyarakat dalam menghadapi masa-masa sulit ini. Kita memang punya antangan sangat berat yang akan dihadapi dalam 3-6 bulan ke depan. Maka kita semua harus menggerkan semangat sinergi untuk berbagai, yakni menghadapi kendala ini dengan sikap bersama-sama,’’ kata Ketua Umum PB KB PII, Nasrullah Larada, di Jakarta (11/4).
Nasrullah membicarkan program ini dalam forum yang diikuti sekitar 100 orang peserta dari berbagai daerah melalui saraba video confrence. Selain Sandiaga Uno, menteri PMK, Muhajir Effendi, Mantar Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dan anggota DPR RI, Prof. Zainudin Maliki, serta berbagai tokoh PII lainnya juga ikut menjadi peserta.
“Sinergi Untuk Berbagi adalah kelanjutan program Lazis Catur Bakti KB PII yang sejak awal merebaknya virus Corona di Indonesia, sudah aktif melakukan berbagai macam upaya mitigasi. Seperti penyemprotan disinfektan di beberapa kota, layanan hotline untuk edukasi publik, dan pembagian sembako bagi masyarakat kena dampak wabah corona,’’ ujar Nasrullah.
Selain itu, dalam kajian internal Lazis Catur Bakti, ternyata pandemi corona bukan hanya berimbas kepada masyarakat kota yang menjadi pusat pandemi, tapi juga masyarakat desa yang jauh dari pusat penyebaran virus. Para petani di desa kesulitan menjual hasil tanaman mereka.
“Selain karena daya beli masyarakat turun, pasar juga tutup. Hotel-hotel, restaurant, dan rumah makan yang selama ini membeli hasil pertanian mereka, tutup. Tidak bisa lagi membeli hasil pertanian masyarakat,’’ katanya.
Maka, lanjut Nasrullah, bila kondisi ini dibiarkan, jelas akan membahayakan masyarakat. Di satu sisi asupan bergizi masyarakat urban berkurang. Padahal pada saat wabah seperti ini, tubuh manusia perlu mendapat asupan bergizi untuk menjaga vitalitasnya. Sementara pada sisi lain, masyarakat desa pun terancam kehidupan ekonominya. Sayur mayur hasil tanaman petani desa bukan hanya tidak dibeli, tapi akan membusuk dan terbuang percuma.
Kajian Lazis Catur Bakti ini diamini oleh Bonjur Farm. Sebuah Koperasi di bidang pertanian yang menaungi petani sayur mayur di wilayah Cianjur dan Bogor. Dalam online confrence, pihak Bonjour Farm bahkan bulan hanya memberi gambaran lebih detail tentang kesulitan yang dihadapi petani sekarang, tetapi juga siap bekerjasama dengan Lazis Catur Bakti untuk menangani masalah ini.
Sementara Sandiaga saat berbicara pada online confrence ini, mengaakan bulan-bulan ke depan ini memang akan menjadi bulan yang berat bagi masyarakat Indonesia. Aktivitas ekonomi, utamanya UMKM, pasti akan terpukul dengan kondisi ini.
‘’Meski pun tantangannya berat, masyarakat Indonesia punya modal besar untuk bisa keluar dari situasi sulit ini. Saling berbagi adalah diantara kunci untuk keluar dari masalah ini. Jadi program Sinergi Untuk Berbagi dari Lazis Catur Bakti tepat karena bisa jembatan kebutuhan masyarakat urban dan masyarakat desa yang sama-sama menjadi korban terdampak wabah corona", ujar mantan Cawapres Prabowo ini.