Rabu 01 Apr 2020 04:53 WIB

Rumah Zakat Targetkan 1 Juta Paket Bagi Masyarakat

Bantuan tersebut akan dikirimkan berkesinambungan selama masa krisis berlangsung.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi, Rumah Zakat menginisiasi program Bingkisan Keluarga Pra Sejahtera berupa sembako dan juga 135.000 paket makanan siap santap yang akan didistribusikan di 33 provinsi. Pendistribusian pertama, dilakukan di Jakarta dan Bandung.
Foto: istimewa
ilustrasi, Rumah Zakat menginisiasi program Bingkisan Keluarga Pra Sejahtera berupa sembako dan juga 135.000 paket makanan siap santap yang akan didistribusikan di 33 provinsi. Pendistribusian pertama, dilakukan di Jakarta dan Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- CEO Rumah Zakat Nur Effendi menyatakan, pihaknya akan mempersiapkan satu juta paket bantuan untuk berbagai pihak terkait pandemi Covid-19. Menurut dia, target tersebut akan dikirimkan berkesinambungan selama masa krisis berlangsung.

“Saat ini kami sudah bergerak untuk mengirimkan bantuan-bantuan tersebut ke seluruh nusantara,” katanya ketika dikonfirmasi Republika, Selasa (31/3).

Dia tak menampik, jumlah yang dikirimkan saat ini masih berjumlah ribuan. Sebab,  pembatasan interaksi dan pembatasan berkumpulnya publik, menjadi penyebab kebutuhan tersebut dikirimkan langsung pada keluarga yang membutuhkan. “Kita kerjasama dengan relawan Rumah Zakat di wilayah dan juga tukang ojek untuk pengirimannya,” katanya.

Paket bingkisan keluarga pra sejahtera,  berisi berbagai macam kebutuhan. Mulai dari sembako, vitamin dan kebutuhan lainnya. Nur Effendi menambahkan, bukan hanya paket tersebut saja yang menjadi perhatian pihaknya. 

Tenaga kesehatan, ia nilai juga pihak yang sangat membutuhkan bantuan. “Karena itu, kami akan bantu untuk menyediakan berbagai alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di seluruh Indonesia. Utamanya tenaga yang membutuhkan,” tuturnya.

Pihaknya telah mengirimkan berbagai kebutuhan untuk membantu menanggulangi penyebaran Covid-19. Dari mulai Bantuan APD, Penyemprotan Disinfektan di berbagai fasilitas publik, berbagi makanan keluarga dan bingkisan keluarga pra sejahtera, program yatim berdaya, hingga bantuan Janda Berdaya, selain dari bantuan bagi ODP dan PDP. “Banyak pihak yang membutuhkan saat ini. Termasuk Janda-janda yang belum diperhatikan secara khusus,” katanya. 

Dia menyebut, desa berdaya di berbagai wilayah Indonesia yang kini berjumlah 1.654 desa yang berperan penting untuk kebutuhan pangan. Karenanya, pihaknya juga memanfaatkan desa binaan Rumah Zakat tersebut untuk menggunakan hasil produksinya, bagi kebutuhan yang akan dikirmkan pada masyarakat yang membutuhkan.

“Kalau masih kurang, kita akan beli kebutuhan dari toko kelontong yang saat ini mulai sepi, dan dikirimkan ojek online. Jadi itu diharapkan bisa membantu banyak pihak,” tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement