Ahad 29 Mar 2020 21:56 WIB

Qari dan Hafiz NU Imbau Warga Dukung Pemerintah Soal Corona

Qari dan hafiz NU mengajak warga menaati kebijakan pemerintah soal Corona.

Qari dan Hafiz NU mengajak warga menaati kebijakan pemerintah soal Corona. (ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Qari dan Hafiz NU mengajak warga menaati kebijakan pemerintah soal Corona. (ilustrasi) logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengurus Pusat Organisasi Qari dan Hafiz Nahdlatul Ulama (Jamíyyatul  Qurra’ Wal Huffaz/JQH ) Nahdlatul Ulama , mengimbau segenap masyarakat bersama-sama mendorong dan membantu Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan semua pemangku kepentingan, agar dapat menempuh kebijakan yang cepat, tepat dan terbaik untuk mencegah penyebaran virus Corona. 

“Jangan terbersit sedikit pun motif lain kecuali hanya untuk mengharap ridha Allah Swt dalam penanganan wabah ini,” demikian imbauan tertulis sebagaimana ditandatangani Ketua Umum JQH, KH Saifullah Maksum dan Sekjen JQH-NU Dr Muhammad Ulinnuha, yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (29/3).   

Baca Juga

JQH NU mengajak kepada seluruh kaum Muslimin untuk senantiasa meningkatkan pendekatan diri kepada Allah SWT (taqarrub ilallah), seraya menjadikan musibah ini sebagai momentum penyadaran diri untuk memperbaiki ketakwaan dan keimanan kepada Allah Swt dan meningkatkan kepedulian sosial terutama kepada yang membutuhkan. Allah SWT berfirman:

ما أصاب من مصيبة إلا بإذن الله، ومن يؤمن بالله يهد قلبه، والله بكل شئ عليم.       

“Tidak ada satu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk ke dalam hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS  At Taghabun: 10) 

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا.

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya.” (QS  Ath Thalaq: 2) 

Kepada para ulama, tokoh agama, dan mubaligh, JQH-NU mengimbau hendaknya dapat mengembangkan sikap keagamaaan yang sama dalam menyikapi virus Corona, demi mewujudkan kemaslahatan umat, dengan tidak mempertentangkan kebijakan pembatasan pelaksanaan ritual keagamaan yang menghadirkan kerumunan massa di tempat-tempat ibadah, dengan ketaatan untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Dan hendaknya tidak mendakwahi umat bahwa wabah virus Corona dapat dihalau hanya dengan memperbanyak membaca Alquran, dzikir, shalawat, dan amalan lain dengan mengabaikan upaya lahiriah.”  

Tapi keduanya (upaya lahir batin) harus dilakukan secara simultan. Allah SWT berfirman:

وما أصابك من سيئة فمن نفسك.

“Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS An Nisâ’: 79)

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan (nasib) sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan (perilaku) yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar Ra’d: 11)

JQH NU juga mengimbau segenap pengurus PW dan PC JQH NU di semua daerah untuk mengambil inisiatif merutinkan pembacaan Ratib al-Haddad dan shalawat Thibbil Qulub setiap habis Maghrib, membaca shalawat/qasidah Burdah al-Bushiri setiap malam Jumat di rumah masing-masing, diakhiri dengan doa agar bangsa kita dijauhkan dari marabahaya dan musibah.

Secara khusus doa dimohonkan kepada Allah SWT agar para ulama penjaga Alquran, orang-orang yang sedang berjuang menghadapi virus Corona dalam kapasitasnya masing-masing, serta seluruh tenaga medis diberi kekuatan dan kesehatan lahir batin sehingga dapat menghalau dan menangani wabah ini dengan baik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement