REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dompet Dhuafa terus memberikan respons terhadap masyarakat yang terimbas penyebaran wabah virus corona baru (covid-19). Banyak usaha kecil menengah bahkan pekerja lapangan terkena imbas dari situasi ini.
Terutama sejak diberlakukan work from home dan pembatasan aktivitas di luar ruang. Banyak sektor ekonomi usaha kecil bahkan pekerja lapangan terhambat, seperti warung makan, ojek daring, dan angkutan umum.
Untuk itu, Dompet Dhuafa memberikan bantuan sembako bagi para pejuang ekonomi keluarga dan keluarga difabel pra sejahtera yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Direktur Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat (BDLM) Dompet Dhuafa Ahmad Shonhaji mengatakan meluasnya virus corona sangat berimbas pada roda perekonomian masyarakat secara umum, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
"Mayoritas dari mereka bekerja di sektor non formal seperti buruh dan berdagang dengan mengandalkan upah harian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya,” ujar dia melalui pesan singkatnya, Jum'at (27/03).
Terlebih berbagai upaya pemerintah dilakukan seperti memberikan imbauan untuk melakukan social distancing dan mengurangi aktivitas di luar sebagai cara membatasi penyebaran virus. Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam berupaya membantu program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat dengan memberikan bantuan sembako.
Dompet Dhuafa pun tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan moril serta materil dari para donatur dan relawan yang berjibaku turun langsung ke lapangan. Salah satu penerima bantuan sembako ini adalah Iip Marzuki (45), seorang difabel tuna daksa yang berprofesi sebagai tukang reparasi sepeda.
Profesi itu sudah lima tahun ia jalani. Semenjak pemberitaan wabah Corona (Covid-19), bengkel miliknya sepi sekali.
"Program ini sangat bagus dan membantu keluarga kami. Karena saya pun hanya mengandalkan pendapatan harian dari bengkel dan warung kecil yang dikelola istri saya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa, semoga bisa terus istiqomah bisa membantu masyarakat seperti kami”, ujar Iip Marzuki.