Kamis 26 Mar 2020 01:40 WIB

Cegah Corona, Hamas Instruksikan Tutup Masjid-Masjid Gaza

Penutupan masjid-masjid di Gaza berlaku selama dua pekan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Nashih Nashrullah
Penutupan masjid-masjid di Gaza berlaku selama dua pekan. Pelangi muncul diatas sebuah masjid di Beit Lahiya, Gaza, Selasa (25/11).
Penutupan masjid-masjid di Gaza berlaku selama dua pekan. Pelangi muncul diatas sebuah masjid di Beit Lahiya, Gaza, Selasa (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Hamas menutup masjid-masjid di Gaza dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Kementerian Awqaf dan Urusan Agama yang dikelola Hamas memutuskan menutup semua masjid di Jalur Gaza pada Selasa (25/3).

"Diputuskan untuk menutup semua masjid di Gaza untuk sementara dan menghentikan (sholat) hari Jumat dan (sholat) berjamaah di dalamnya selama dua pekan mulai Subuh pada Rabu," kata Kementerian Awqaf dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Dilansir The Times of Israel, kasus pertama yang dikonfirmasi terkait virus corona muncul di Gaza pada Sabtu malam lalu. Ketika dua pengkhutbah Palestina dalam waktu dekat bepergian ke Pakistan dinyatakan positif mengidap virus Corona atau Covid-19.

Keduanya ditahan di fasilitas karantina sebelum didiagnosis menderita penyakit tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan setempat, mereka kemudian dipindahkan ke rumah sakit lapangan khusus di perbatasan Rafah yang melintasi Mesir. 

Masjid menjadi salah satu tempat berkumpul yang utama di kota-kota dan desa-desa di Gaza. Akan tetapi, kementerian itu mengatakan, adzan akan terus beranjut, para muazin menginstruksikan orang sholat di rumah mereka.

Keputusan Kementerian Awqaf untuk menutup masjid terjadi setelah Kementerian Dalam Negeri mengumumkan pada Ahad, pesta dan pertemuan pelayat akan dilarang, termasuk penutupan aula acara, restoran, dan kafe.

Sejak virus corona muncul di Tiongkok pada akhir 2019, lebih dari 398 ribu kasus telah dikonfirmasi berdasarkan data Johns Hopkins University. Data yang dikumpulkan oleh universitas menunjukkan, virus ini telah membunuh lebih dari 17.450 orang dan menyebar ke 169 negara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement