Selasa 24 Mar 2020 23:20 WIB

Keindahan Mengisolasi Diri

Langkah mengisolasi diri sangat penting untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Kolase foto dari relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) membawa tulisan Kami Tetap Bekerja Untuk Kalian, Kalian Tetap di Rumah Untuk Kami di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Kolase foto dari relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) membawa tulisan Kami Tetap Bekerja Untuk Kalian, Kalian Tetap di Rumah Untuk Kami di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Imam Nawawi

Bersebab mewabahnya Covid-19 kini umat Islam di Tanah Air didorong untuk lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Langkah isolasi diri ini sangat penting guna menghentikan penyebaran Covid-19. 

Bagi sebagian orang hal ini mungkin tidak menggembirakan. Namun jika kita mau berpikir sejenak, tentu akan kita temukan banyak hikmah yang terkandung dari keadaan yang harus kita hadapi saat ini.

Pertama, kita mengerti dan sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa manusia sangatlah lemah di hadapan-Nya. Terbukti menghadapi keberadaan virus yang ukurannya tak dapat ditangkap penglihatan kasat mata, seluruh dunia geger dan korban berjatuhan dari berbagai negara.

Kedua, kita dapat lebih banyak berinteraksi dengan keluarga. Sebuah momentum paling yang sangat jarang didapat jika situasi dan kondisi aman dan normal seperti biasa. Meski tidak sedikit orang yang gagal paham, sehingga menganggap berada di rumah adalah kerugian. Padahal, jika disikapi positif ini adalah keadaan yang kita dapat memperoleh banyak kebaikan di dalamnya.

Ketiga, sadar dan mengerti bahwa banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat kita rasakan. Sebagai contoh, sebagian orang jika berada di dalam rumah cenderung untuk ngantuk dan tidur. Sejauh ini mungkin tidur tidak kita pahami sebagai hal yang luar biasa.

Padahal di dalam Alquran Allah Ta'ala berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum [30]: 23).

Ibn Katsir menjelaskan bahwa tidur manusia itu adalah ketetapan Allah yang merupakan bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Tidur itu menjadi sebab manusia bisa beristirahat, sehingga adapat hidup tenang, menghilangkan rasa lemah dan lelah. Selain itu dengan tidur manusia selanjutnya akan mampu bekerja, mencari nafkah dan melakukan beragam aktivitas di siang hari.

Dalam kata yang lain, tidur merupakan sumber keseimbangan kehidupan manusia. Kala manusia dalam hidupnya banyak bergerak dan karena itu kurang tidur dalam jangka waktu panjang akan menjadikan seseorang mengalami kelelahan dan kelemahan.

Dan, kalau mau mendapat keuntungan lebih, maka inilah kesempatan untuk memaksimalkan masa isolasi diri  dengan kebaikan yang banyak. Yakni tidur di awal malam, kemudian bangun di pertengahan malam atau sepertiga malam terakhir untuk menjalankan shalat Tahajud.

Rasulullah bersabda, “Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi).

Dengan demikian, mari maknai masa isolasi diri di dalam rumah sebagai kesempatan taqarrub kepada Allah. Mungkin kita tidak bisa leluasa keluar rumah, menjaga jarak dengan sesama. Tetapi dengan energi spiritual kita akan tetap peduli dan membantu sesama. Subhanallah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement