REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Yayasan Bangun Pemimpin Muda Masa Depan adakan Program Sekolah Relawan bersama Pakar Fikir Muamalah Oni Sahroni, Sabtu (21/3). Oni Sahroni salah satu cendekiawan Muslim yang menghabiskan waktu selama 15 tahun
menekuni kajian Fikih Muamalah.
Sejak 2018, yayasan yang berdomisili di Pisangan, Jakarta Timur, ini intens melakukan komunikasi dengan Oni Sahroni. Mulai dari merujuk kepada buku, ceramah maupun naskah akademik lainnya.
Pilihan berkonsultasi dengan Oni Sahroni bukan tanpa sebab. Pasalnya beliau adalah salah satu cendekiawan muslim yang menghabiskan waktu selama 15 tahun menekuni kajian Fikih Muamalah mulai dari pendidikan sarjana sampai dengan doktoral di Al Azhar Kairo, Mesir.
"Kami senantiasa menguatkan pemahaman di bidang tata kelola zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf (ziswaf) agar seluruh aspek hukum fikih maupun perundangan bisa dijalankan," ujar Direktur Yayasan Pemuda, Hadi.
Kegiatan yang awalnya akan dilakukan secara terbuka melibatkan ratusan relawan berganti menjadi sesi rekaman konsultasi bersama Oni Sahroni mengingat status wabah Covid-19 yang meningkat di area Jabodetabek. Secara teknis Yayasan Pemuda menghimpun pertanyaan dari relawan seputar tata kelola ziswaf.
Kemudian dilakukan sortir dan diadakan sesi konsultasi dengan Dr Oni. Hasil rekaman tersebut lantas akan dipelajari oleh seluruh relawan. "Besar harapan dengan program rutin ini dapat meningkatkan pemahaman seluruh relawan terhadap tata kelola ziswaf sehingga tercipta layanan tata kelola ziswaf yang semakin luas dan profesional," kata Hadi menjelaskan.