Jumat 20 Mar 2020 11:32 WIB

Peristiwa Isra Miraj dalam Kaca Mata Sains dan Teknologi

Peristiwa Isra Miraj saat ini lebih mudah dicerna secara sains dan teknologi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Peristiwa Isra Miraj dalam Kaca Mata Sains dan Teknologi. Foto Ilustrasi: Langit malam berbintang/ilustrasi(Pixabay)
Foto: Pixabay
Peristiwa Isra Miraj dalam Kaca Mata Sains dan Teknologi. Foto Ilustrasi: Langit malam berbintang/ilustrasi(Pixabay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang ditempuh dalam waktu semalam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan dari bumi menuju langit ke tujuh sampai Sidratul Muntaha.

Ustaz Bobby Herwibowo menjelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj dapat lebih mudah di pahami di zaman sekarang. Dalam sepuluh tahun belakangan ini peristiwa Isra Miraj hampir bisa dibuktikan secara ilmiah dengan teori relativitas. Sehingga peristiwa Isra Miraj tidak lagi menjadi hal yang aneh dan mudah untuk bisa dicerna akal.

Baca Juga

"Berdasarkan teori tentang cahaya, kecepatan yang paling tinggi adalah kecepatan cahaya, cahaya dapat menempuh perjalanan 300 ribu kilometer dalam satu detik," kata Ustaz Bobby kepada Republika, kemarin.

Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini menjelaskan bahwa teknologi manusia bisa melakukan sesuatu yang menyerupai kecepatan cahaya. Misalnya ada dua orang sedang berada di New York dan Jakarta. Orang yang berada di Jakarta mengirim dokumen softcopy ke orang yang berada di New York. Dokumen softcopy dari Jakarta ini dalam hitungan detik sampai ke New York.

Sekitar 40 tahun yang lalu wujud komputer sangat besar, tapi dengan teknologi yang diciptakan manusia komputer bisa dibuat lebih kecil. Kemudian dibuat lebih kecil lagi menjadi laptop hingga sekarang menjadi sebuah gawai yang memiliki kemampuan seperti komputer. Sekarang gawai bisa mengirim file dengan cepat meski jaraknya sangat jauh.

"Jadi maknanya teknologi manusia juga bisa melakukan itu, sekarang kalau tentang teknologi teleportasi, Allah sudah pernah menghadirkan teknologi teleportasi di dunia ini di zaman Nabi Sulaiman Alaihissalam," ujarnya.

Ustaz penemu metode menghafal Alquran semudah tersenyum ini menerangkan, dalam Surah An-Naml Ayat 38-40 diceritakan singgasana Ratu Balqis dipindahkan dalam sekejap. Nabi Sulaiman menantang kepada kelompok jin untuk memindahkan singgasana, Ifrit menyanggupinya dan mengatakan mampu memindahkan singgasana sebelum Nabi Sulaiman bangun dari tempat duduk. 

Tapi teknologi orang bertakwa yang mempunyai ilmu dari Kitab mengatakan bisa memindahkan singgasana sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip. Kemudian singgasana Ratu Balqis pindah ke hadapan Nabi Sulaiman.

"Kalau tadi saya bicara teknologi manusia hanya bisa mengirim softcopy dengan waktu singkat, ini cerita Nabi Sulaiman yang pindah hardcopy atau singgasana betulan yang pindah dalam waktu singkat," ujar Ustaz Bobby.

Ustaz Pendiri Yayasan Askar Kauny ini mengatakan, teknologi teleportasi itu diwujudkan lagi oleh Allah kepada manusia yang bertakwa. Dulu Rasulullah lebih dahsyat teleportasinya menembus tujuh lapis langit hingga ke Sidratul Muntaha, kemudian Rasulullah kembali lagi ke Bumi hanya dalam waktu kurang dari semalam. "Jadi secara ilmiah (peristiwa Isra Miraj) gampang untuk dicerna (akal) sekarang, kalau zaman dulu mungkin susah dicerna," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement