REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melaksanakan penyemprotan disinfektan di lingkungan Masjid Agung Tasikmalaya, Rabu (18/3). Penyemprotan disinfektan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru (Covid-19) di Kota Tasikmalaya.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, Masjid Agung Tasikmalaya merupakan salah satu tempat yang selalu ramai dikunjungi jamaah untuk beribadah. Karena itu, terdapat potensi penyebaran virus corona di dalamnya.
"Kami mengapresiasi kegiatan penyemprotan yang mengantisipasi melaksanakan penyemprotan di Masjid Agung. Karena setiap hari banyak orang ke Masjid Agung," kata Yusuf yang merupakan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya, Rabu (18/3).
Selain melakukan penyemprotan, untuk mencegah mewabahnya Covid-19, DKM Masjid Agung Tasikmalaya juga akan mengikuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang kegiatan di masjid. Karena saat ini keadaan sedang darurat, jamaah disarankan untuk sementara beribadah dari rumah masing-masing.
Yusuf mengakatakan, pihak DKM Masjid Agung juga telah menunda berbagai kegiatan seperti pengajian rutin setiap Rabu dan peringatan Isra Miraj. Hal itu dilakukan agar jamaah tidak datang sementara waktu ke Masjid Agung Tasikmalaya.
"Jamaah karena darurat, sebaiknya di rumah dulu. Kalau ke sini, sajadah juga kalau bisa bawa dari rumah," kata dia.
Selain melakukan di Masjid Agung Tasikmalaya, tim Crisis Center Covid-19 Kota Tasikmalaya juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat umum lainnya. Penyemprotan disinfektan dilakukan juga di pul bus Primajasa, pul bus Budiman, dan Bandara Wiriadinata.
Sementara itu, pengurus Masjid Agung Tasikmalaya, Acep Zoni Saeful Mubarok mengimbau jamaah beribadah dari rumah terlebih dahulu untuk sementara waktu. Sebab, ibadah dalam Islam itu memiliki makna untuk kemaslahatan umat. Sementara ketika kondisi darurat, berkumpulnya banyak orang justru akan menimbulkan hal yang mudharat.
"Ketika ada kemudaratan, tidak akan ada kemaslahatan," kata dia.
Karena itu, pengurus Masjid Agung Tasikmalaya akan mengikuti edaran Pemkot Tasikmalaya, dengan meniadakan kegiatan ramai sementara waktu. Kegiatan ibadah di Masjid Agung Tasikmalaya juga akan dibatasi.
Ihwal ibadah Shalat Jumat, Acep mengatakan, Masjid Agung Tasikmalaya akan tetap melaksanakannya. Namun, jamaah Shalat Jumat akan dibatasi dan jarak antarjamaah direnggangkan.
"Kita tetap laksanakan Jumatan. Kalau betul-betul sudah mewabah, kita sarankan hanya shalat zuhur di rumah masing-masing. Kalau di sini masih bisa tapi diatur jamaah dan jaraknya saat shalat," kata dia.