REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Beberapa masjid di kota Cape Town, Afrika Selatan sementara waktu menutup pintunya untuk jamaah dalam upaya mengurangi penyebaran virus corona yang telah menginfeksi 62 orang di negara itu. Imam Masjid Al Quds di Cape Town, Sheikh Abdurahmaan Alexander, mengatakan masjid sementara akan ditutup mulai Selasa (17/3).
"Atas nama imam masjid Quds (kepemimpinan), dewan pengawas dan komite eksekutif, kami dengan suara bulat memutuskan Masjid Al Quds di Cape Town akan tetap ditutup," kata imam itu, Senin dalam sebuah pernyataan video dilansir di Anadolu Agency, Rabu (18/3).
Alexander mengatakan penutupan itu akan memengaruhi shalat fardu dan shalat Jumat serta program-program lain yang telah dijadwalkan di masjid tersebut.
Dia mengatakan keputusan itu dibuat setelah banyak pertimbangan mendalam sesuai dengan keputusan Presiden Cyril Ramaphosa baru-baru ini yang melarang lebih dari 100 orang berkumpul di satu tempat untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus yang dikenal sebagai Covid-19.
Ramaphosa mengumumkan bencana nasional sejak Ahad (15/3) untuk memungkinkan pemerintah memperkenalkan langkah-langkah untuk memerangi penyebaran virus. Langkah-langkah tersebut termasuk, menjaga jarak secara sosial dan menutup sementara sekolah dan lembaga lainnya.
Masjidul Quds adalah salah satu masjid terbesar di Cape Town. Namun, Alexander mengklarifikasi bahwa adzan masih akan dilakukan untuk mengingatkan para penyembah bahwa sudah waktunya untuk shalat agar mereka dapat melakukan tugas mereka di rumah atau di tempat kerja.
Menurut situs berita yang dikelola oleh stasiun radio Muslim, Voice of the Cape, terdapat dua masjid juga dilaporkan ditutup sementara di Cape Town. Dikatakan Masjid Jalan Utama Claremont dan masjid Shukrul Mubeen di Lansdowne untuk ditutup sementara.