Selasa 17 Mar 2020 10:17 WIB

Shalat Jumat di Masjid Singapura akan Dilakukan Dua Sesi

Seluruh masjid di Singapura ditutup hingga 26 Maret 2020.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Shalat Jumat di Masjid Singapura akan Dilakukan Dua Sesi. Masjid Abdul Gafoor yang terletak di Jalan Dunlop, kawasan Little India, Singapura.
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Shalat Jumat di Masjid Singapura akan Dilakukan Dua Sesi. Masjid Abdul Gafoor yang terletak di Jalan Dunlop, kawasan Little India, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Urusan Muslim Singapura Masagos Zulkifli menyampaikan komunitas Muslim di Singapura mendukung keputusan menutup semua masjid. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Zulkifli mengatakan, ketika masjid dibuka kembali akan ada perubahan pada praktik keagamaan selama periode wabah Covid-19. Shalat Jumat akan dilakukan dua sesi, ini akan dicoba diterapkan di empat masjid terlebih dahulu. Empat masjid itu di antaranya Masjid Maarof di Jurong Barat, Masjid Mujahidin di Queenstown, Masjid Muhajirin di Bishan, dan Masjid An-Nur di Woodlands.

Baca Juga

"Kami ingin mempraktikkan ini di empat masjid terlebih dahulu, saat kami mempelajari cara mengoperasionalkan ini, kami akan melakukannya di lebih banyak masjid," kata Zulkifli, dilansir dari Straits Times, Selasa (17/3).

Zulkifli yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air mengatakan, semua shalat jamaah dan kegiatan masjid lainnya akan dibatasi hingga 30 menit. Diupayakan umat memiliki ruang yang cukup atau tidak berdesak-desakan.

Kontak-pelacakan juga akan dilembagakan di masjid-masjid untuk melacak jamaah yang berkunjung. Sekarang sedang dicari teknologi untuk melakukannya.

Sebanyak 70 masjid akan tetap ditutup hingga 26 Maret 2020. Jumat lalu masjid dibersihkan setelah kelompok yang terinfeksi Covid-19 mengunjunginya. Beberapa warga Singapura juga terkena virus ini setelah mereka menghadiri pertemuan keagamaan massal di sebuah masjid di Malaysia.

Zulkifli menegaskan komunitas Muslim telah mendukung penutupan masjid di Singapura. Mereka paham mengapa masjid harus ditutup sementara. Namun, banyak Muslim khawatir akan berkurangnya azan yang biasanya berkumandang dari masjid lima kali sehari.

Oleh karena itu masjid akan melanjutkan azan mulai 17 Maret 2020. Azan melalui radio juga akan disesuaikan. Tapi umat Islam juga merasa tidak nyaman jika tidak ada azan dari masjid.

"Karena itu kita akan mengizinkan masjid melakukan panggilan azan lima kali sehari, meskipun selama panggilan azan ada modifikasi untuk jamaah mereka melakukan shalat di rumah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement