REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Covid-19 atau virus corona kini telah menjadi pandemi. Indonesia, salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, turut terdampak.
Informasi terbaru, jumlah jiwa yang terjangkit corona di Indonesia mencapai 117 orang, termasuk tokoh publik seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah sebaran virus ini semakin meluas, termasuk meliburkan kegiatan perkantoran hingga sekolah di beberapa kota. Selain itu, juga digelar sosialisasi untuk menimbulkan sikap tenang dan terus waspada serta tak termakan informasi palsu di tengah masyarakat.
Sejak Covid-19 menggemparkan warga dunia pada Januari lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) gencar menggelar sosialisasi ke masyarakat Indonesia. Sekolah, kampus, hotel, serta perkantoran menjadi sasaran.
Salah satu tim medis ACT, Dokter Muhammad Riedha Bambang mengatakan, setidaknya per Sabtu (14/3) telah ada 24 lokasi yang disambangi tim medis ACT untuk menggelar sosialisasi.
"Sekolah, hotel serta perkantoran jadi sasaran karena itu merupakan tempat umum yang juga memiliki potensi sebaran virus,” ujarnya dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (16/3).
Universitas Prasetya Mulya kampus Bumi Serpong Damai dan Cilandak menjadi salah satu tempat yang tim medis ACT sambangi. 10.400 mahasiswa dalam waktu empat hari (2-6 Maret) mendapatkan pemeriksaan oleh 17 relawan medis.
Prasetya Mulya menjadi lokasi pemeriksaan serta sosialisasi. Ada permintaan dari kampus juga yang khawatir mahasiswa terjangkit virus setelah melewati masa libur semester.
Tak hanya di kampus, hotel juga menjadi sasaran lokasi sosialisasi. Jumat (6/3) lalu, Hotel Bellevue Suite, Jakarta Selatan digelar sosialisasi. Kegiatan ini bekerja sama dengan tim dari Puskesmas Cilandak.
“Ada pembagian hand sanitizer (cairan pencuci tangan) juga, tim medis pun memberitahukan cara yang tepat mencuci tangan,” ujar Riedha.
Hingga Kamis (12/3), setidaknya 13.500 orang telah mendapatkan penyuluhan pencegahan penyebaran covid-19 dari ACT. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan diluaskannya sosialisasi di luar Jakarta.
Tim medis disebut juga memberikan training of trainers di cabang-cabang ACT di seluruh Indonesia. Harapannya, penyuluhan ini dapat meluas hingga ke wilayah terpencil.
Di setiap penyuluhan ke publik, pemeriksaan suhu tubuh, pemberian cairan pembersih tangan, serta cara mencuci tangan yang benar menjadi materi utama. Riedha mengatakan, kunci terhindar dari virus Covid-19 ada pada gaya hidup yang sehat.
“Kebersihan diri juga harus selalu dijaga, penggunaan hand sanitizer lebih baik hanya saat kita berkegiatan padat. Kandungan alkohol yang tinggi serta tak diiringi mencuci tangan malah dapat menumpuk kuman. Selebihnya lebih baik mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” jelas Riedha.
Di Pondok Pesantren Al Izzah Putra, kota Batu, Malang, ACT mengadakan sosialisasi pecegahan wabah virus corona dan dihadiri sekitar 450 santri. Materi ini disampaikan oleh Tim Medis dari ACT, dr. Arini Retno.
Hal-hal yang disampaikan juga sama, meliputi sekilas tentang virus corona, penyebaran, indikasi orang terjangkit virus corona dan tindakan preventif untuk menghidari penularan virus corona. dr. Arini Retno menyampaikan bahwa virus corona perlu diwaspadai namun tidak boleh panic sehingga menjadi ketakutan yang belebihan.
“Wabah ini sangat kecil untuk tingkat kematiannya, berbeda jauh dengan MERS atau wabah lainnya. Jadi jangan panik tapi tetap harus waspada dan siaga,” ujar dr. arini retno.