REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Kegiatan masyarakat yang ada di desa sangatlah beragam sesuai dengan ilmu dan kemampuan yang mereka miliki. Salah satunya adalah kegiatan pembuatan aksesoris wanita di Desa Cepiring. Adalah Lili Irkhanah seorang ibu muda satu anak ini, memilih menekuni kegiatan pembuatan aksesoris wanita handmade sejak akhir tahun 2014.
Bertempat di RT 07 RW 01 Dukuh Duwet Desa Cepiring, Lili Irkhanah memulai bisnisnya dengan membuat produk kerajinan tangan bernilai tinggi berupa bros, cincin, gelang, dan kalung. Menggunakan brand Lilly Handmade, usaha ini pada awalnya ditekuni sendiri, mulai dari penyediaan bahan baku, pembuatan produk, pengemasan, hingga pemasaran.
Melihat ada peluang pengembangan usaha, pertengahan tahun 2017 Rumah Zakat Desa Berdaya Cepiring memberikan bantuan dana dan pendampingan bidang ekonomi. Setelah itu, akhirnya Lilly Handmade dapat meningkatkan omset. Bahkan, sekarang dia bisa merekrut karyawan agar dapat memenuhi permintaan ibu-ibu pecinta aksesoris wanita yang unik buatannya.
"Alhamdulillah, terimakasih saya sampaikan kepada rumah zakat. Dengan adanya fasilitasi program ekonomi dari Rumah Zakat, usaha saya semakin berkembang. Omzet saya per bulan yang tadinya ratusan ribu melonjak menjadi belasan juta bahkan pernah mencapai puluhan juta per bulan. Terima kasih Rumah Zakat,” kata Lili Irkhanah, Rabu 11 Maret 2020.
Melihat perkembangan usaha aksesoris wanita Lilly Handmade ini, Anggoro Budi Arysanti selaku Relawan Rumah Zakat Desa Berdaya Cepiring, berencana untuk mengembangkan usaha Lilly Handmade menjadi Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas).
“Dengan adanya konsep BUMMas ini, maka Lilly Handmade akan semakin berkembang pesat nantinya. Selain itu juga pastinya akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk kegiatan usahanya. Kedepannya akan dibentuk program seperti workshop produk Lilly Handmade dan pembukaan toko produk Lilly Handmade, hingga pada akhirnya terbentuk BUMMas,” ungkap Santi.