Jumat 13 Mar 2020 13:11 WIB

Menag Galakkan Bersih-Bersih Rumah Ibadah Cegah Corona

Jamaah diimbau tidak melakukan kontak fisik untuk cegah penyebaran corona.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
 Menag Galakkan Bersih-Bersih Rumah Ibadah Cegah Corona. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di area Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3).(Republika/Thoudy Badai)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menag Galakkan Bersih-Bersih Rumah Ibadah Cegah Corona. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di area Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3).(Republika/Thoudy Badai)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Agama (Kemenag) menggalakan upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengimbau pelaksanaan ritual keagamaan yang dilakukan seluruh umat beragama disertai dengan peningkatan tindakan kewaspadaan terhadap penyebaran wabah Covid-19.

"Sebagai ikhtiar kita mencegah penyebaran Covid-19, saya ajak umat bersama-sama melakukan aktivitas bersih-bersih rumah ibadah," kata Menag melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/3)

Baca Juga

Sebelumnya, Menag mendampingi Presiden Joko Widodo memimpin gerakan bersih-bersih Masjid Istiqlal. Pembersihan itu dilakukan dengan menyemprotkan cairan disinfektan secara menyeluruh di ruang-ruang Masjid Istiqlal. Sejumlah menteri lainnya ikut mendampingi presiden di antaranya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Menag mengingatkan masyarakat agar membersihkan semua karpet yang ada di rumah ibadah. Kemudian, semprot ruang peribadahan dengan disinfektan. Jelang pelaksanaan shalat Jumat, Menag juga berpesan agar umat Muslim menjaga dan memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat.

"Jangan lupa membawa sajadah sendiri. Pesan khutbah diharapkan lebih padat. Sampaikan juga pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan," ujarnya.

Menag juga mengimbau masyarakat, untuk sementara waktu ini tidak melakukan kontak fisik dalam bentuk jabat tangan, berpelukan dengan menempelkan pipi, dan aktivitas kontak fisik lainnya. Hal ini dilakukan dalam rangka saling menjaga dan membatasi potensi penyebaran Covid-19.

Para pengurus rumah ibadah juga agar melakukan upaya preventif penyebaran Covid-19. Selain melakukan penyemprotan disinfektan perlu menyiapkan sabun di tempat yang mudah dijangkau, misalnya tempat mengambil air wudlu, toilet, dan lainnya. Jika memungkinkan, pengurus rumah ibadah bisa menyiapkan alat deteksi tubuh bagi jamaah.

"Jamaah yang sedang mengalami demam, batuk, dan flu, disarankan tidak memasuki rumah ibadah demi kenyamanan dan kesehatan jamaah lainnya," ujarnya.

Khusus Masjid Istiqlal, Menag mengatakan, kegiatan shalat Tarawih dan buka puasa bersama selama Ramadhan akan tetap berjalan sebagaimana biasanya. Namun rencana ini akan tetap mempertimbangkan perkembangan penyebaran wabah Covid-19. Jika kondisinya memburuk, tidak menutup kemungkinan akan dihentikan.

Sementara, masjid, mushala dan rumah ibadah lainnya diimbau melakukan penyesuaian sesuai kondisi lingkungannya masing-masing. Menag juga mengimbau kepada para pimpinan lembaga pendidikan agama dan keagamaan untuk membatasi dan mempertimbangkan ulang pelaksanaan kegiatan yang melibatkan kerumunan masa dalam jumlah besar, seperti seminar, konferensi, pengajian akbar, dan sejenisnya.

"Semua unit di Kementerian Agama kami minta untuk agar terus meningkatkan kewaspadaan dan siaga dini penyebaran Covid-19 dengan menerapkan prosedur kesehatan sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan. Imbauan ini berlaku hingga krisis yang diakibatkan oleh penyebaran virus corona dianggap mereda atau selesai,” ujar Menag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement