REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Bank Sampah Desa Berdaya Kemuning yang merupakan program dari Dasawisma Kemuning RT 03 RW 09 Perum Griya Dukuh Asri Kota Salatiga membuahkanbanyak manfaat. Salah satunya bank sampah tersebut kini bisa menghidupi kebun gizi masyarakat.
Program pengumpulan dan penimbangan sampah sudah rutin berjalan setiap dua minggu sekali. Seperti pada Ahad (8/3) lalu, sampah yang dikumpulkan oleh warga ditimbang dan diangkut oleh pengepul sampah. Saat ini sampah yang ditimbang dihargai dengan Rp 45 ribu. Dwi Pujiyanto, Relawan Rumah Zakat di Kelurahan Dukuh mengatakan bahwa setiap anggota Dawis wajib menyetorkan sampah yang masih bernilai.
Jika tidak maka warga tersebut akan membayar denda. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan dan bersih dari sampah. Sebagaimana diketahui sampah masih menjadi masalah di Indonesia.
"Program bank sampah sudah rutin berjalan di Dawis kemuning. Ada kesepakatan kalau warga tidak setor saat jadwal penimbangan maka akan didenda. Itu sudah menjadi kesepakatan bersama. Hasil dari penjualan sampah untuk mewujudkan kelestarian lingkungan berupa kebun gizi dan pot tanaman di pekarangan warga," kata Dwi dalam siaran persnya.
Kegiatan positif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu, diharapkan bisa menular ke seluruh RT yang ada di Kota Salatiga. Sehingga semua masyarakat dapat berkontribusi dalam mempertahankan predikat kota Salatiga sebagai Kota Adiwiyata.