Ahad 08 Mar 2020 00:47 WIB

Puluhan Warga Bangladesh Terluka saat Tolak Kedatangan Modi

Ada 21 warga Bangladesh terluka saat menolak kedatangan Modi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Puluhan Warga Bangladesh Terluka saat Tolak Kedatangan Modi. Foto: Narendra Modi
Foto: AP Photo
Puluhan Warga Bangladesh Terluka saat Tolak Kedatangan Modi. Foto: Narendra Modi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DHAKA -- Setidaknya 12 orang terluka di Bangladesh dalam sebuah protes menentang kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke negaranya. Hal ini berdasarkan laporan dari saksi mata dan pihak kepolisian setempat.

Di antara para korban bahkan ada dari kalangan polisi yakni empat orang akibat terjadi bentrokan dengan pengunjuk rasa pada Rabu kemarin di pulau selatan Hatiya. Ratusan pengunjuk rasa di pulau terpencil itu sampai memblokir jalan.

Baca Juga

Selain itu mereka juga meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah Modi yang secara luas dianggap anti-Muslim. Mengingat kerusuhan yang terjadi baru-baru ini di ibu kota India, New Delhi, yang menewaskan sedikitnya 47 orang.

"Polisi datang ke tempat (demonstrasi) itu dan meminta orang-orang untuk pergi. Tetapi para pengunjuk rasa melakukan demonstrasi menentang pembantaian Muslim di ibukota India, Delhi," kata Iftikhar Hossain, seorang penduduk setempat dilansir Anadolu Agency, Jumat (6/3).

Polisi setempat mengkonfirmasi empat petugas mereka terluka dan dirawat di rumah sakit. Polisi juga telah meminta demonstran untuk meninggalkan lokasi tetapi tidak digubris. Sebaliknya, polisi menyebut pengunjuk rasa melempar batu.

Modi dijadwalkan tiba di Bangladesh pada 17 Maret untuk memperingati 100 tahun kelahiran bapak pendiri negara itu, Sheikh Mujibur Rahman. Pemerintah Bangladesh mendapat kecaman karena mengirim undangan ke Modi, dengan partai-partai oposisi mengutuk pembunuhan baru-baru ini di Delhi selama kerusuhan komunal.

Sementara itu, Dewan Implementasi Hukum Islam yang terdiri dari 46 organisasi Islam di negara itu, juga meminta Dhaka untuk menarik undangan ke perdana menteri India. Kelompok itu juga mengumumkan demonstrasi di seluruh negeri setelah shalat Jum'at ini untuk memprotes kekerasan anti-Muslim di New Delhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement