JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan ada dua hal yang harus dilakukan dalam menghadapi virus corona di Indonesia. Pertama, mengatasi masalah ini secara keilmuan.
Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat memperhatikan ketentuan yang telah dibuat oleh para ahli, yakni pakar dalam dunia medis dan kedokteran. Kedua, ia mengingatkan umat melakukan evaluasi diri dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
"Kalau kedua hal itu sudah kita lakukan maka sikap kita tentu saja berpasrah diri kepada-Nya karena ditangan-Nya lah segala sesuatu itu akan bisa ada dan atau tidak akan ada," kata Anwar, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (3/3).
Ketua PP Muhammadiyah ini mengatakan ada tiga kemungkinan dari datangnya suatu musibah dalam perspektif agama Islam. Musibah itu bisa sebagai ujian dari Allah, azab dari Allah, dan karena cinta Allah kepada hambanya. Namun, tentunya tidak ada yang mengetahui apakah kehadiran virus corona ini sebagai ujian, azab, atau karena cinta Allah.
"Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita hendaknya menjadikan kehadiran dari virus ini sebagai momen untuk mengoreksi diri apakah tingkah laku dan perilaku kita selama ini sudah baik dan benar," ujarnya.
Anwar mengatakan, musibah bisa saja dianggap sebagai azab andaikan tingkah laku manusia itu tidak benar. Karenanya, jika itu merupakan azab karena murka Tuhan kepada manusia, hendaknya meminta ampun kepada Allah agar dijauhkan dari azab ini.
Akan tetapi jika kita merasa sudah berbuat baik dan benar selama ini, maka musibah itu bisa dikatakan bukan azab, melainkan ujian dari Allah. Untuk itu, menurutnya, seyogyanya umat meningkatkan kesabaran agar semakin disayang oleh Allah.
"Tetapi juga mungkin Tuhan sayang kepada kita, sehingga dikasihnya kita penyakit agar kita semakin dekat kepadanya dan semakin banyak menyebut nama-Nya sehingga sayang-Nya kepada kita semakin bertambah. Masalah yang manakah dari ketiga ini yang telah terjadi pada kita dengan kedatangan virus corona ini. Tidak ada yang bisa memastikannya," ujarnya. (Kiki Sakinah)