Senin 02 Mar 2020 16:48 WIB

Virus Corona, MUI Imbau Umat Hidup Bersih Sesuai Syariat

MUI juga mengimbau umat Islam menghindari makanan yang dilarang oleh agama.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indinesia (MUI) Pusat, KH Muhyiddin Junaidi mengimbau kepada seluruh bangsa Indonesia, khususnya umat Islam agar hidup bersih sesuai dengan syariat Islam. Hal ini disampaikan setelah adanya dua warga Indonesia di Depok yang positif terkena virus corona (Covid-19).

"Khusus umat Islam taatilah syariat yang sudah Allah tetapkan sedemikian mulia, baik dari sisi menjaga kebersihan, mencuci tangan, sering berwudhu," ujar Kiai Muhyiddin saat dihubungi Republika.co.id, Senin (2/3).

Baca Juga

Selain itu, dia juga menyarankan agar umat Islam menghindari makanan yang dilarang oleh agama, serta selalu memasak makanan yang akan dikonsumsinya. "Hindarilah makan makanan yang dilarang. Artinya, memasak terlebih dahulu sehingga lebih sehat dan higenis," ucapnya.

Di samping harus menjaga kesehatan sesuai dengan syariat, menurut dia, masyarakat Indonesia juga harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. "Kita tidak bisa hindari untuk menyalahkan siapapun juga karena itu adalah wabah, itu adalah virus. Kalau memang sudah berkembang di situ maka kita harus meningkatkan daya pertahanan tubuh kita, imunitas kita, makanan yang bergizi," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH Cholil Nafis menjelaskan bahwa virus korona termasuk makhuk yang Allah ciptakan. Namun, menurut dia, Allah menciptakan segala sesuatu itu tidak mungkin sia-sia.

"Karena itu bagi kita orang mukmin, selain berupaya sungguh-sungguh untuk menghindar dari wabah penyakit itu kita juga harus berdoa kepada Allah Swt. Karena doa itu adalah senjatanya orang mukmin. Selain berdoa, juga harus memperbanyak shalawat dan bersedekah," jelasnya.

Dia pun mengajak kepada umat Islam untuk memahami adanya musibah virus corona tersebut dalam kerangka keimanan. Misalnya, jika melakukan banyak maksiat, maka musibah itu harus dijadikan evaluasi agar berhenti berbuat maksiat.

"Kalau kita beriman, mudah-mudahan itu menambah dan menaikkan derajat keimanan kita. Dan jika ketepatan kita lalai, jadikan itu sebagai pengingat pada kita," ucap Kiai Cholil. "Saya berharap masyarakat tidak perlu panik. Jika kita memelihara terhadap syariat-syariat Allah maka Allah akan memelihara kita semua," ungkap Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah Depok ini.

Sebelumnya, pemerintah menemukan dua kasus positif virus corona atau Covid-19 pertama di Indonesia. Kedua kasus tersebut ditemukan di Depok, Jawa Barat. "Di sini, di rumahnya di Depok," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/3).

Terawan mengatakan, kedua pasien positif corona itu pun saat ini tengah dirawat intensif di ruang khusus isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso, Jakarta. Dua pasien tersebut merupakan seorang wanita berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement