REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan jamaah memadati halaman Masjid Agung Tasikmalaya, yang terletak di Kelurahan Yudanagara, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Rabu (26/2) siang. Mereka bukan sedang beribadah, melainkan memamen buah kurma dari pohonnya yang tumbuh di halaman Masjid Agung Tasikmalaya.
Firman (42 tahun) mengaku tak sengaja melewati Masjid Agung Tasikmalaya siang itu. Ketika melihat kerumunan orang di halaman masjid, ia pun mendekat dan bergabung.
"Ternyata sedang panen kurma. Jadi sekalian ngumpul," kata dia, Rabu.
Menurut dia, buah kurma yang dipetik dari pohon yang tumbuh di halaman Masjid Agung Tasikmalaya itu masih belum matang. Rasanya sedikit kesat dan agak pahit. Namun, menurut dia, buah asal Timur Tengah itu sudah dapat dinikmati.
Ia mengatakan, rasa kurma yang kesat dan pahit itu sediki memberi kesegaran di tengah cuaca terik. "Memang rasanya tak sama dengan yang jual di pasar. Kalau ini mungkin belum matang tapi sudah dipanen. Tapi sudah layak untuk dikonsumsi," kata dia.
Salah seorang warga Kota Tasikmalaya lainnya, Asep (52) mengatakan, kurma yang dipanen di halaman Masjid Agung Tasikmalaya itu mengandung sedikit rasa manis. Namun, lebih banyak rasa pahit di dalamnya.
"Segar tapi terasa masih mentah," kata dia.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya, KH Muhammad Aminudin Bustomi mengatakan, sejak ditanam pada 2002 di halaman masjid, baru pertama kali buah kurma dipanen. Sejak tiga bulan lalu, pohon di halaman masjid itu mulai kelihatan berbuah. Menurut dia, pihak DKM sengaja memanen buah kurma karena banyak yang jatuh ke halaman masjid.
"Ini semua terjadi atas izin Allah. Mulai berbuah tiga bulan lalu, sekarang panen kita berbagi," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini terdapat lima pohon kurma yang tumbuh di halaman Masjid Agung Tasikmalaya. Dari lima pohon itu, hanya dua pohon yang berbuah.
Namun, rencananya DKM Masjid Agung Tasikmalaya akan lebih fokus mengurus pohon-pohon kurma yang ada di halaman masjid. Bahkan, DKM juga berencana mengganti pohon lainnya yang tak produktif dengan kurma.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
