Senin 24 Feb 2020 18:00 WIB

ACT NTB Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Sambelia

Keberadaan ACT di tengah-tengah masyarakat penyintas adalah panggilan nurani.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Nusa Tenggara Barat mengirim tim Disaster Emergency Response (DER) untuk menyalurkan bantuan logistik ke korban banjir Sambelia. Foto logo Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Foto: dok. ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Nusa Tenggara Barat mengirim tim Disaster Emergency Response (DER) untuk menyalurkan bantuan logistik ke korban banjir Sambelia. Foto logo Aksi Cepat Tanggap (ACT).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Nusa Tenggara Barat mengirim tim Disaster Emergency Response (DER) untuk menyalurkan bantuan logistik tahap awal kepada para korban banjir di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Senin (24/2).

"Tim yang terdiri dari delapan orang tersebut akan mengevakuasi dan memberikan bantuan awal berupa terpal dan makanan siap saji kepada para korban banjir," kata Kepala ACT Cabang NTB, Lalu Muhammad Alfian, usai melepas Tim DER ACT ke Sambelia dari Mataram.

Baca Juga

Tim DER ACT juga membawa satu unit mobil ambulans dan satu unit sepeda motor trail untuk digunakan masuk ke lokasi yang susah dilalui kendaraan roda empat. Kepada tim yang berangkat, Alfian menyampaikan bahwa keberadaan ACT di tengah-tengah masyarakat penyintas adalah panggilan nurani.

"Aksi kemanusiaan di lapangan semata-mata untuk mendapat ridho dari Allah SWT dan sekaligus menggerakkan empati," ujarnya.

Banjir bandang menerjang Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, akibat jebolnya tanggul Sungai Melempo ketika hujan deras di wilayah pegunungan yang terjadi pada Ahad (23/2), pukul 16.00 WITA.

Bencana alam tersebut menyebabkan 59 unit rumah terendam air hingga setinggi satu meter, sehingga 59 kepala keluarga atau 250 jiwa dari Dusun Melempo, dan Dusun Mentareng mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Alfian mengatakan beberapa saat setelah banjir, ACT Cabang NTB mengerahkan tim asesmen dari unsur Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Lombok Timur, untuk mendata kondisi warga korban banjir.

"Menurut laporan tim di lapangan, ada 59 unit rumah terendam air setinggi satu meter, namun kondisi sekarang sudah surut, tinggal menyisakan lumpur. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement