Sabtu 01 Feb 2020 18:37 WIB

Profesor AS Bantu Mahasiswanya Sediakan Daging Halal

Profesor tersebut juga menyediakan daging halal di sejumlah kota.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Toko daging halal. Ilustrasi
Foto: Al Arabiya
Toko daging halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Bagi seorang mahasiswa muslim yang jauh dari keluarga, memenuhi kebutuhan makan akan berbeda, apalagi jika mereka muslim yang hidup di negeri barat.

Karena seorang muslim wajib mengonsumsi makanan halal termasuk daging yang boleh dikonsumsi jika disembelih sesuai syariat.

Baca Juga

Di kota Pullman, Washington, seorang profesor Muslim berusaha membantu mahasiswa Muslim dan yang membutuhkan untuk bahan makanan halal.

"Daging halal adalah salah satu persyaratan bagi Muslim untuk makan," kata Mohammed R. Islam, seorang profesor Ilmu Tanaman dan Tanah Universitas Negeri Washington dan pemilik Daging Halal PNW.

PNW Halal Meats adalah satu-satunya toko di Pullman yang menyediakan pilihan makanan halal untuk mahasiswa Muslim.

Profesor Islam, Presiden Pullman Islamic Center, membuka PNW Halal Meats pada Maret 2010 untuk menyediakan daging halal bagi komunitas Muslim di Pullman, Moscow and the Palouse.

Tak hanya di tiga kota tersebut, mereka juga menyediakan daging halal untuk kota-kota lain seperti Pullman, Spokane, Tri-Cities, Seattle, Portland dan bahkan kota-kota di Montana.

Selain menyediakan kebutuhan makanan daging halal di wilayah tersebut, toko ini juga berupaya memenuhi kebutuhan makanan bagi yang membutuhkan atau tidak mampu.

"Kami memberikan daging halal yang sama yang kami jual kepada kalian semua," kata Islam, yang juga direktur sosial dari Feed the Hungry Programme yang diadakan oleh umat Muslim Amerika Utara (MUNA).

“Mereka adalah saudara dan saudari kita. Kita bisa berada dalam situasi yang sama jika kita kehilangan pekerjaan atau bisnis kita, jelas dia.

Inisiatifnya mendapat dukungan dari komunitas lokal di Pullman. Banyak pihak yang juga bergabung dengannya untuk membantu beramal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement