REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah Abdullah Jaidi menuturkan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) harus memikirkan dan merencanakan secara baik yaitu bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kebersamaan, berbangsa dan bernegara. Dalam Pancasila tercermin nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan kemanusiaan.
"Bukan simbolik-simbolik saja. Pancasila harus diwujudkan dalam kebersamaan, keberagaman, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Bagaimana mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang menjadi nilai-nilai Pancasila, itulah yang harus kita aplikasikan," tutur dia kepada Republika.co.id, Sabtu (22/2).
Misalnya sekarang ini apakah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Harus dinilai apa saja yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah. Apakah itu sudah mewujudkan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, atau tidak.
"Kan banyak ketimpangan-ketimbangan di dalam pelaksanaan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebersamaan kita. Tidak usah jauh-jauh lah. Pancasila kan menjadi rumusan kesepakatan bersama dalam bernegara. Jadi acuannya adalah Pancasila," ucap dia.
Jaidi mengatakan, dalam Pancasila ada nilai-nilai seperti keadilan sosial, permusyawaratan, dan kesejahteraan. Nilai-nilai itu yang mengatur bersama dalam mewujudkan sebuah negara Republik Indonesia. Jadi yang penting nilai-nilai atau ruh itu bisa diaplikasikan dalam perwujudan dalam berbangsa dan bernegara.
"Tentunya poin-poin dari lima Pancasila itu kalau kita wujudkan betul di dalam perwujudan baik itu amanah dari penyelenggara, penguasa, peradilan, kalau nilai Pancasila itu dilakukan dengan baik, saya kira enggak ada masalah yang krusial dalam bangsa ini. Karena ruh dari ajaran Pancasila itu menyentuh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.